Sekitar 65 persen rumput laut nasional diproduksi di Sulawesi Selatan. Itu sebabnya Makassar menjadi pilihan pilot project hilirisasi rumput laut ini.

Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan perusahaan pengolahan rumput laut Oceva Indonesia membahas rencana pembangunan pabrik pengolahan rumput laut di Sulsel.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman dalam keterangannya di Makassar, Jumat, mengatakan, berhubung investasi ini membutuhkan dukungan resmi dari pemerintah provinsi, maka harus diawali dengan nota kesepahaman (MoU) yang mengatur hak dan kewajiban para pihak.

"Selanjutnya akan diterbitkan surat dukungan yang ditandatangani oleh kepala daerah,” ujar Jufri Rahman.

Jufri pun menyarankan Takalar sebagai lokasi utama pembangunan pabrik tersebut, mengingat kabupaten ini merupakan salah satu sentra produksi rumput laut terbesar di Sulsel.

“Mereka membutuhkan lahan minimal 11 hektare. Saya sudah sarankan Takalar karena dekat dengan sumber bahan baku, sehingga bisa menekan biaya mobilisasi,” katanya pula.

Sulsel merupakan salah satu lumbung rumput laut nasional. Sentra utama produksi berada di wilayah Takalar, Maros, Pangkep, Bone, dan Selayar. Produk rumput laut dari daerah ini sebagian besar diekspor ke Tiongkok, Jepang, dan Eropa.

Founder Oceva Fahrana Amelia Lubis menjelaskan rencana investasi ini merupakan bagian dari inisiatif strategis perusahaan yang telah dikembangkan sejak tahun lalu.

“Agendanya adalah audiensi terkait dengan pengembangan industri rumput laut di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Takalar dan Maros. Hari ini kami melakukan audiensi untuk meminta dukungan pemerintah provinsi. Tujuannya memperkuat rencana masuknya investasi asing di sektor pengolahan rumput laut,” kata Fahrana.

Fahrana menambahkan, Sulsel dipilih karena menjadi salah satu daerah penghasil rumput laut terbesar di Indonesia.

“Ini kan salah satu produsen rumput laut terbesar di Indonesia. Sekitar 65 persen rumput laut nasional diproduksi di Sulawesi Selatan. Itu sebabnya Makassar menjadi pilihan pilot project hilirisasi rumput laut ini,” katanya lagi.

Ia mengatakan, dampak terhadap masyarakat jika pabrik ini berjalan adalah untuk pemerataan sirkulasi ekonomi, sirkulasi pemerataan kekayaan yang tidak hanya industri saja yang mendapat benefit.

Tapi juga masyarakat, dan petani rumput laut melalui sistem yang akan berkeadilan. Bahkan, jika proyek ini berjalan sukses, Oceva berencana memperluas pengembangan industri rumput laut ke provinsi lain di Indonesia.

Baca juga: Sulsel ekspor rumput laut ratusan ton per bulan

Baca juga: Pemprov-Unhas dan PAIR kembangkan rumput laut jaga ekosistem

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.