Jakarta (ANTARA) - Sapi kurban milik Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung seberat 1 ton disumbangkan di Yayasan Haji Lulung yang dagingnya diberikan kepada orang yang berhak di lima wilayah DKI Jakarta serta Kepulauan Seribu.
"Sangat gemuk, bersih, dan kuat, mudah-mudahan berkah," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Haji Lulung Riano P Ahmad di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, Gubernur Jakarta Pramono Anung menjadi salah satu penyumbang sapi kurban di Posko Haji Lulung yang tahun ini memotong 41 hewan kurban terdiri dari 26 ekor sapi dan 15 ekor kambing.
Gubernur sendiri, kata dia, menyumbangkan seekor sapi dengan bobot hingga 1 ton.
Riano mengatakan bahwa sapi sumbangan gubernur tersebut merupakan yang terbesar yang diterima tahun ini di antara 26 ekor sapi bantuan yang diterima Posko Haji Lulung.
Riano mengatakan, hewan kurban antara lain berasal dari kolega dan rekan Almarhum Haji Lulung semasa hidup. Di antaranya, dari mantan Menteri Perumahan Rakyat masa Kabinet Indonesia Bersatu II Djan Faridz, hingga beberapa dari Walikota Jakarta dan swasta.
"Tahun ini kami memotong 26 ekor sapi dan 15 kambing," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa daging hewan kurban tersebut akan diberikan kepada orang yang berhak di lima wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu.
Hal ini, kata dia, sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan dalam momentum perayaan Hari Raya Idul Adha 2025.
"Kami keluarga besar Haji Lulung menyampaikan terima kasih atas pemberian hewan kurbannya. Kami akan langsung bagikan hari ini juga, mulai dari warga sekitar kawasan Tanah Abang. Hingga ke masjid-masjid di seluruh wilayah Jakarta," kata Ketua Umum Bamus Betawi itu.
Riano juga memastikan, pihaknya akan terus memelihara tradisi baik ini setiap perayaan Hari Raya Idul Adha. Ia yakin, ini juga akan menjadi amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir kepada mendiang Almarhum Haji Lulung.
"Kami di sini bersama teman-teman Posko, akan kurban terus tiap tahun,” katanya menambahkan.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.