Imbauan itu dikeluarkan sebagai bentuk tindak lanjut dari beberapa insiden kecelakaan yang terjadi sebelumnya, yang diduga kuat karena penggunaan kendaraan matic di jalur terjal dan berliku kawasan Gunung Bromo, hingga menyebabkan korban luka berat h

Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Jawa Timur melarang penggunaan sepeda motor bertransmisi otomatis (matic) ke Gunung Bromo, Jawa Timur, demi keselamatan wisatawan karena sebelumnya beberapa insiden kecelakaan terjadi di sana.

"Menjelang libur panjang dan perayaan Yadnya Kasada, kami memberikan imbauan penting terkait keselamatan berkendara menuju kawasan wisata Gunung Bromo," Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo Edy Suryanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Probolinggo, Sabtu.

Sejumlah banner sosialisasi dipasang di wilayah Kecamatan Sukapura yang menuliskan ketentuan bahwa pengunjung diminta untuk tidak menggunakan kendaraan roda dua jenis matic (otomatis) saat menuju dan turun dari Gunung Bromo.

Imbauan itu dikeluarkan sebagai bentuk tindak lanjut dari beberapa insiden kecelakaan yang terjadi sebelumnya, yang diduga kuat karena penggunaan kendaraan matic di jalur terjal dan berliku kawasan Gunung Bromo, hingga menyebabkan korban luka berat hingga meninggal dunia.

Imbauan itu adalah hasil dari Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Dishub Kabupaten Probolinggo yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bersama pemangku kepentingan terkait.

"Kami mengimbau kepada seluruh pengunjung dan wisatawan untuk tidak menggunakan motor matic saat menuju atau kembali dari Gunung Bromo. Itu demi keselamatan bersama," katanya.

Baca juga: 11.735 wisatawan kunjungi Gunung Bromo saat momen libur panjang

Baca juga: KA Argo Bromo Anggrek kini miliki layanan eksklusif

Baca juga: TNBTS tutup kawasan Bromo, Tengger, Semeru pada 10-13 Juni 2025

Ia menjelaskan motor matic tidak dirancang untuk menghadapi medan menanjak dan menurun ekstrem seperti di kawasan Bromo, terutama di Kecamatan Sukapura karena sistem pengereman dan traksi roda motor matic dinilai kurang stabil saat menghadapi turunan panjang dan tikungan tajam.

"Pemasangan banner imbauan di sejumlah titik strategis di jalur menuju Bromo, khususnya di Kecamatan Sukapura. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan selama libur panjang akhir pekan dan menjelang pelaksanaan Yadnya Kasada," katanya.

Edy berharap upaya itu dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas di kawasan wisata Gunung Bromo dan meningkatnya kesadaran pengunjung terhadap risiko penggunaan kendaraan matic, sehingga perjalanan wisata ke Bromo dapat berlangsung aman dan nyaman.

"Kami tidak melarang masyarakat untuk berwisata, tetapi kami tekankan pentingnya keselamatan. Jangan sampai liburan berubah menjadi musibah," ujarnya.

Baca juga: Sebanyak 21.791 wisatawan kunjungi Bromo di libur panjang Waisak 2025

Baca juga: Polisi selidiki penyebab kecelakaan tunggal jip wisata di jalur Bromo

Baca juga: TNBTS tegaskan pembelian tiket Bromo gunakan sistem daring sejak 2019

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.