Interiornya agak berbeda, tapi arsitekturnya masih asli. Kursi sidang masih sama (asli), cuma mejanya udah (bukan asli),"
Bandung (ANTARA News) - Guruh Soekarno Putra memiliki kenangan tersendiri terhadap Gedung Merdeka Bandung yang dijadikan tempat penyelenggaran Konferensi Asia Afrika (KAA) seperti kondisi interior, arsitektur gedung hingga barang-barang yang ada di bangunan tersebut.

"Interiornya agak berbeda, tapi arsitekturnya masih asli. Kursi sidang masih sama (asli), cuma mejanya udah (bukan asli)," kata Guruh Soekarno Putra, usai menghadiri gladi kotor Persiapan Perayaan KAA Ke-60 di Bandung, Rabu.

Ingatan Guruh Soekarno Putra yang masih hafal mana saja barang yang masih asli dan tidak di Gedung Merdeka dipuji oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

"Nah itu dia, Mas Guruh itu ternyata masih hapal ternyata mana kursi yang original mana yang enggak," kata Aher.

Menurut dia, Konferensi Asia Afrika sangat erat hubungan dengan Presiden Soekarno.

"Dan agar sinkron dengan yang dulu dan dengan yang sekarang. Di sini saya sebagai pelengkap (pewaris Soekarno) segala sesuatunya saya lihat, akan diterangkan di Gedung Merdeka itu mana barang yang masih asli mana yang enggak. Karena itu akan jadi bahan diterangkan ke tamu negara nantinya," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan generasi muda saat ini harus lebih diperkenalkan lagi dengan makna Konferensi Asia Afrika yang pertama kali di gelar tahun 1955 di Kota Bandung dan menghasilkan Dasa Sila Bandung.

"Sesuai dengan UUD 45 kita menentang segala bentuk penjajahan, itu sejalan dengan semangat dan jiwa dengan Dasa Sila Bandung, maka semangat KAA harus terus kita kenalkan pada generasi muda," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015