Jakarta (ANTARA News) - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia kalah pada putaran pertama Turnamen Malaysia Terbuka 2015 yang berlangsung Rabu di Pura Stadium Kuala Lumpur, Malaysia.

"Saya kalah cepat di lapangan, lawan langsung bermain menyerang sejak awal. Persaingan kami ketat, tapi permainan saya justru mengendor," kata Linda Wenifanetri seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Linda kalah dari tunggal putri Spanyol Carolina Marin dengan skor 16-21 dan 8-21 dalam waktu 37 menit.

"Pada game kedua permainan saya menjadi goyah. Saya menjadi bingung untuk mengubah pola permainan setelah bola keluar garis," kata Linda yang sempat menyamakan kedudukan 15-15 dari Marin pada game kedua.

Kekalahan Linda menjadi kekalahan ketiga wakil-wakil tunggal putri Indonesia dalam turnamen tingkat Super Series Premier itu setelah Bellaetrix Manuputty dan Maria Febe Kusumastuti juga kalah pada putaran pertama.

Bella kalah dari tunggal putri Tiongkok Wang Yihan dengan skor 19-21, 21-14, dan 14-21 dalam waktu satu jam lima menit. Sedangkan Febe dipaksa menyerah dari wakil India Saina Nehwal selama 37 menit pertandingan dengan skor 31-21 dan 16-21.

"Penampilan Bella yang tadi sebenarnya sudah bagus. Hanya pada game ketiga saat lawan mengubah permainan, Bella kurang siap. Tapi, Bella sudah tampil baik secara keseluruhan hanya sebisa mungkin ditingkatkan kembali," kata pelatih tunggal putri pelatnas PBSI Bambang Supriyanto.

Di sisi lain, Bambang menyarankan agar Linda menambah kecepatan bermain karena dapat mengambil poin pada permainan reli-reli pendek.

"Pada game pertama Linda oke. Tapi, ketahanan di lapangan masih kurang apalagi saat lawan menggunakan permainan reli-reli panjang sehingga bola-bola dia mati sendiri," kata Bambang.

Pada nomor tunggal putra, Indonesia hanya diwakili Dionysius Hayom Rumbaka setelah Tommy Sugiarto mengalami cedera pinggang dan mundur saat melawan tunggal putra Tiongkok Lin Dan.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015