Jakarta (ANTARA) - Manajer tim Ducati Lenovo Davide Tardozzi membocorkan solusi sederhana yang mendongkrak performa pembalapnya Francesco Bagnaia di GP Aragon.

Dalam balapan yang berlangsung di Circuit de Aragon, Minggu, Pecco mampu mengamankan podium ketiga meski sempat mengeluhkan kondisi understeer pada sesi kualifikasi dan Sprint Race.

"Saya pikir perubahan kecil diperlukan untuk memberinya kepercayaan diri saat mengerem. Kami menemukannya di cakram rem dan sistem (pengereman) yang baru, jadi saya rasa ini benar-benar membuat perbedaan besar," kata Davide Tardozzi dikutip dari Motorsport, Senin.

Pecco memang menggunakan sistem pengeraman yang berbeda dibanding dengan dua sesi sebelumnya. Pada balapan utama, pembalap asal Italia tersebut mengganti cakram rem berukuran 355 mm yang menunjang performanya di sirkuit.

Baca juga: Pecco keluhkan "understeer" dari Desmosedici GP25

Sirkuit Aragon adalah lintasan di mana rem MotoGP harus bekerja keras selama 29 persen dari total putaran, dengan tingkat kebutuhan cakram 4 dari 6, dan diklasifikasikan oleh pemasok Brembo asal Italia sebagai 'keras'.

Pembalap yang bersaing di balapan secara mayoritas memilih menggunakan cakram rem depan dengan model diameter 340 mm.

Namun keputusan besar diambil oleh Ducati untuk bisa menunjang performa Pecco dengan mengganti diameter cakram rem ke model yang lebih besar.

"Kami menggunakan cakram yang lebih besar, yang 355 mm, yang hanya digunakan Pecco di sini di Aragon," jelas Tardozzi.

Dengan mengamankan podium di GP Aragon, Pecco kini menempati peringkat ketiga klasemen sementara dengan memperoleh total 140 poin.

Pecco masih perlu bekerja keras untuk bisa menyusul perolehan poin rekan setimnya yakni Marc Marquez yang kini menjadi pemuncak klasemen dengan 233 poin.

Baca juga: Marc Marquez ungguli adik kandungnya untuk menangi GP Aragon

Baca juga: Klasemen MotoGP: Marc kian tak tersentuh di puncak klasemen

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.