tidak ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa

Bandung (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 5,0 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada Senin (9/6) malam.

Kepala Badan Geologi M Wafid menjelaskan bahwa lokasi pusat gempa berada di laut, dengan wilayah sekitarnya memiliki morfologi dataran, perbukitan, hingga pegunungan terjal.

“Sebagian batuan telah mengalami pelapukan, endapan kuarter, dan batuan yang telah lapuk bersifat urai, lepas, lunak, dan belum kompak, sehingga dapat memperkuat efek guncangan dan meningkatkan kerawanan terhadap gempa bumi,” kata Wafid di Bandung, Selasa.

Wafid menjelaskan wilayah ini didominasi oleh tanah lunak, tanah sedang dan tanah keras serta tersusun dari batuan sedimen tersier, endapan kuarter, dan sebagian batuan pra-tersier.

Badan Geologi melaporkan gempa ini menunjukkan pola sesar naik (thrust fault) dengan komponen oblique mengiri berarah Barat Laut – Tenggara.

Gempa berasosiasi dengan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia di selatan Jawa, dan tergolong sebagai gempa bumi antar-lempeng.

Baca juga: BMKG: Gempa di Pangandaran dirasakan hingga Cilacap dan Kebumen

Baca juga: Tangkuban Parahu alami peningkatan aktivitas gempa sampai 134 kali

Pada 9 Juni pukul 23.55 WIB, BMKG mencatat gempa bumi berkekuatan 5,0 magnitudo mengguncang Kabupaten Pangandaran. Gempa bumi itu berpusat di laut, pada koordinat 8,08° Lintang Selatan dan 108,72° Bujur Timur, berjarak sekitar 48 kilometer tenggara Kabupaten Pangandaran, dengan kedalaman 47 kilometer.

Menurut Wafid, guncangan gempa bumi dirasakan pada kawasan dengan tingkat kerentanan gempa yang bervariasi, dari rendah hingga tinggi.

BMKG melaporkan gempa ini dirasakan dengan intensitas III MMI di Kabupaten Pangandaran dan II–III MMI di wilayah Cilacap, Banyumas, Kebumen, Tasikmalaya, dan Garut.

“Hingga laporan kami susun pada Selasa pagi pukul 06.30 WIB, tidak ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Gempa ini juga tidak berpotensi menimbulkan tsunami,” kata dia.

Baca juga: Badan Geologi: Tangkuban Parahu tunjukkan aktivitas gempa LF

Baca juga: Gempa Turki, seorang meninggal dan 69 lainnya terluka

Baca juga: Gempa bumi magnitudo 4,6 guncang Lubuk Basung - Agam Sumatera Barat

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.