Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Asistensi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan sekaligus Dirjen SDM Kesehatan Kemenkes Yuli Farianti menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh petugas kesehatan yang telah bekerja keras memastikan kesehatan dan keselamatan jamaah haji Indonesia.

Dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Selasa, Yuli menyampaikan apresiasi tersebut setelah meninjau langsung berbagai titik krusial selama fase puncak haji, termasuk di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan dedikasi luar biasa dari para petugas kesehatan, situasi puncak ibadah haji berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali. Ini adalah hasil dari persiapan matang dan sinergi yang baik di lapangan,” ujarnya.

Ia menyoroti peran vital petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan yang responsif, mulai dari penanganan kegawatdaruratan, penyediaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan, hingga pendampingan jemaah yang memiliki risiko tinggi, sampai proses rujukan ke RS Arab Saudi.

“Mereka adalah garda terdepan yang memastikan setiap jamaah mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Banyak jamaah lansia dan risiko tinggi (Risti) yang bisa menjalankan ibadah dengan tenang karena adanya dukungan pelayanan kesehatan yang prima,” imbuhnya.

Selama periode puncak haji, lanjutnya, tantangan cuaca ekstrem dengan suhu tinggi dan kepadatan jamaah menjadi perhatian utama.

Namun begitu, berkat kesiapsiagaan petugas kesehatan dan optimalisasi layanan di pos kesehatan Armuzna, berbagai upaya mitigasi telah dilakukan.

Baca juga: Timwas DPR siap tindak lanjuti temuan masalah pelayanan Haji 2025

“Kami melihat bagaimana petugas kesehatan tanpa lelah menangani pasien jemaah di pos kesehatan, memberikan edukasi dan pendampingan, serta berkoordinasi dengan Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK). Ini adalah dedikasi yang patut diacungi jempol,” kata Yuli.

Apresiasi juga diberikan kepada seluruh TKHK dan PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, baik itu tim dokter, perawat, apoteker, tenaga gizi, kesehatan lingkungan, maupun seluruh tenaga pendukung yang telah meninggalkan keluarga di tanah air demi melayani jamaah haji.

“Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Pengorbanan dan keikhlasan mereka sangat berarti bagi kelancaran ibadah jutaan jamaah,” katanya.

Selain itu, ia menyampaikan kolaborasi yang baik antara Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi dalam menanggulangi jemaah Risti dan menekan angka kematian jamaah juga menjadi kunci terkendalinya situasi puncak haji.

Hal ini ditunjukkan dengan total data jamaah wafat hingga 8 Juni 2025 (cut-off pukul 16.00 WAS), yang tercatat sebanyak 183 orang.

Angka ini menurun dibandingkan tahun lalu pada tanggal yang sama, yaitu sebanyak 206 orang jamaah yang meninggal dunia.

Dengan terkendalinya situasi puncak ibadah haji, ia berharap seluruh jamaah haji Indonesia dapat menyelesaikan rangkaian ibadah dengan sempurna dan kembali ke tanah air dalam kondisi sehat walafiat.

Baca juga: Anggota Timwas Haji usul Pansus Haji 2025 untuk evaluasi menyeluruh

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.