Kediri (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Jawa Timur, mengevakuasi seorang pendaki yang dilaporkan mengalami cedera kaki saat mendaki Gunung Klotok (536 meter di atas permukaan laut/ mdpl).
Kalaksa BPBD Kota Kediri Joko Arianto mengatakan petugas awalnya mendapatkan laporan adanya pendaki yang mengalami cedera saat mendaki Gunung Klotok. Laporan itu langsung ke Lapor Mbak Wali 112 dan diteruskan ke BPBD.
"Setelah menerima laporan tersebut, BPBD Kota Kediri segera menindaklanjutinya. Unit Reaksi Cepat (URC) dikerahkan menuju lokasi dan bersiap melakukan pencarian," katanya di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan pendaki itu bernama Novian Risky (17), asal Desa Karanganyar, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Ia mendaki bersama dengan empat orang temannya.
Peristiwa tersebut bermula ketika lima orang pendaki tersebut berangkat menuju Puncak Watu Bengkah pada Senin (9/6) sekitar pukul 12.00 WIB. Namun, sekitar pukul 17.00 WIB, salah satu dari mereka mengalami cedera kaki akibat terkilir. Yang bersangkutan tidak mampu melanjutkan perjalanan.
Melihat kondisi semakin gelap, teman-teman Novian Risky turun terlebih dahulu untuk mencari bantuan. Sementara itu, si pendaki ditinggal sendirian. Yang bersangkutan juga mencoba mencari pertolongan menggunakan telepon selulernya.
"Temannya turun minta tolong. Nah, yang bersangkutan akhirnya buka Google, terus ada informasi 112, akhirnya dia telepon 112," kata Joko.
Baca juga: SAR Babel evakuasi wisatawan alami hipotermia di Bukit Pading
Ia mengatakan, petugas gabungan malam itu juga kemudian mulai menyusuri area Bukit Klotok, fokus pada titik koordinat terakhir yang diketahui. Sekitar pukul 19.00 WIB, yang bersangkutan berhasil ditemukan.
"Saat itu, dia ditemukan dalam kondisi kesakitan dan tidak bisa berjalan sendiri. Akhirnya dipapah tim BPBD," kata Joko.
Pihaknya menambahkan di jalu itu licin serta terjal. Setelah melewati jalur tersebut dengan kondisi pencahayaan minim, akhirnya sekitar pukul 20.23 WIB, si pendaki berhasil dievakuasi ke titik aman dan dipertemukan kembali dengan keluarganya. Yang bersangkutan juga kembali bertemu dengan teman-temannya.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengapresiasi respon dan aksi cepat yang dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD Kota Kediri, Wana Rescue Indonesia, dan Blasteran Adventure, sehingga dapat menyelamatkan masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Ia mengatakan program "Lapor Mbak Wali 112" memang dibuat untuk memudahkan masyarakat melaporkan masalah dan keluhan, baik terkait kondisi darurat maupun non-darurat.
"Saya mengapresiasi kerja keras teman-teman yang telah melakukan penyelamatan ini. Memang saya ingin mewujudkan pemerintahan yang cepat tepat. Seperti kejadian ini ketika ada yang membutuhkan bantuan kita bisa cepat dalam memberikan pertolongan," ujarnya.
Sementara itu, kerabat pendaki mengaku bersyukur dengan diselamatkannya Novian Risky. Keluarga juga mengapresiasi program Lapor Mbak Wali 112 dan kesigapan tim dalam sinergi ini.
Baca juga: Tim SAR berhasil evakuasi pendaki yang tewas di Gunung Pesagi
Baca juga: Basarnas Natuna evakuasi pendaki cedera kaki di Gunung Ranai
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.