Jakarta (ANTARA) - Olahan otak sapi kini semakin diminati berkat teksturnya yang lembut dan rasa khasnya. Hidangan ini kerap menjadi pilihan bagi pecinta kuliner yang ingin mencoba sensasi berbeda. Namun, tidak sedikit orang yang mengeluhkan otak sapi yang mudah hancur saat dimasak serta bau amis yang mengganggu.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sejumlah pakar kuliner membagikan langkah-langkah praktis yang dapat diterapkan di dapur. Dengan teknik yang tepat, olahan otak sapi bisa tetap utuh dan bebas dari aroma tidak sedap. Berikut adalah tips yang bisa Anda coba.
Cara memasak otak sapi agar tidak hancur dan bau amis
1. Pilih bahan segar dan berkualitas
Memulai dari pemilihan bahan, otak sapi yang ideal berwarna merah muda pucat, bertekstur kenyal dan padat, serta tidak mengeluarkan aroma tajam atau busuk. Pastikan membeli dari penjual tepercaya untuk menjaga kualitas dan kebersihan.
2. Pembersihan dan perendaman
- Rendam dalam air dingin atau es selama 1-2 jam untuk membersihkan sisa darah dan membuat tekstur lebih kencang.
- Beberapa sumber menambahkan garam, cuka, atau air jeruk nipis pada rendaman untuk menetralkan bau amis.
- Setelah itu, bilas di bawah air mengalir sambil membuang selaput tipis (membran), rambut, dan kotoran yang menempel.
Baca juga: 7 teknik memasak daging sapi empuk, juicy, tidak alot saat Idul Adha
3. Perebusan dengan teknik tepat
- Didihkan air, lalu campurkan bumbu seperti garam, daun salam, serai, bawang putih, bawang bombai, daun jeruk, jahe, jahe, dan cuka untuk menghilangkan aroma tidak sedap.
- Masukkan otak sapi ke dalam air mendidih, dan rebus dengan api sedang selama 12-20 menit sampai teksturnya padat tetapi tidak hancur.
- Angkat perlahan menggunakan sendok berlubang, kemudian tiriskan dan diamkan hingga dingin sebelum diolah lebih lanjut.
4. Teknik merendam alternatif
Adanya variasi teknik tambahan yang dianggap efektif:
- Merendam otak sapi dalam susu selama 30-60 menit setelah bersih dianggap dapat mengurangi bau amis dan memberikan rasa lebih lembut
- Alternatif lain yaitu menggunakan air perasan jeruk nipis atau cuka sebagai metode efektif penetralisir bau.
5. Pengolahan selanjutnya
Setelah tahap perebusan dan perendaman:
- Otak sapi siap digunakan sesuai resep pilihan digoreng, digulai, atau dimasak balado.
- Saat mengolahnya, hindari pengadukan berlebihan agar bentuknya tetap utuh dan teksturnya tidak lembek.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, otak sapi dapat disajikan dalam berbagai olahan, seperti gorengan, gulai, atau tumisan. Hasilnya pun menjadi lebih lezat, menggugah selera, dan tetap mempertahankan tekstur lembut yang khas.
Semoga panduan ini bermanfaat bagi penggemar masakan tradisional Indonesia. Dengan sedikit ketelatenan, siapa pun bisa mengolah otak sapi menjadi hidangan istimewa yang layak disajikan di meja makan.
Baca juga: Dua kesalahan umum saat memasak satai daging kurban
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.