Sekarang dengan memanfaatkan keterbatasan lowongan kerja banyak oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk mendapat keuntungan dari pencari kerja
Garut (ANTARA) - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai tawaran kerja yang dipublikasikan di media sosial (medsos) dengan berbagai kemudahan dan gaji besar padahal fiktif, yang ujungnya menimbulkan kerugian.
"Sekarang dengan memanfaatkan keterbatasan lowongan kerja banyak oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk mendapat keuntungan dari pencari kerja," kata Kepala Disnakertrans Garut Muksin di Garut, Selasa.
Ia menyampaikan imbauan waspada kepada masyarakat pencari kerja itu sebagai tindak lanjut setelah adanya enam warga Garut yang terlantar di Riau, Pulau Sumatera, karena bekerja berdasarkan info dari medsos.
Beruntung warga Garut itu, kata dia, akhirnya selamat dan berkat bantuan semua pihak pemerintah daerah di sana dan Pemkab Garut akhirnya bisa kembali pulang ke Garut.
Baca juga: Menteri minta waspadai tawaran kerja ke Kamboja, Thailand, Myanmar
Ia menyampaikan adanya kejadian itu menjadi pelajaran bagi para pencari kerja agar lebih hati-hati saat mendapatkan informasi lowongan kerja dan nanti terlebih dahulu mengecek lebih dalam terkait penyaluran dan sektor kerjanya.
"Kepada pencari kerja pembuat Kartu AK-1 maupun dalam berbagai kesempatan kami selalu menekankan agar berhati-hati apabila ada penawaran dengan iming-iming," kata Muksin.
Menurut dia, adanya masyarakat yang tergiur bekerja ke luar daerah itu karena tertarik dengan upah besar di tengah kondisi persaingan ketat mencari kerja dan adanya perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja.
Disnaketrans Garut, kata dia, selama ini terus berupaya membuka peluang kerja dengan memberikan akses informasi dan mengedukasi masyarakat agar hati-hati saat ada yang menawarkan pekerjaan, kemudian wajib mengikuti prosedur yang berlaku.
Baca juga: BP2MI: Waspada tawaran kerja ke luar negeri lewat calo
"Agar dicek dan berkonsultasi terlebih dahulu kepada Disnaker atau dapat melihat loker prosedural melalui informasi yang disediakan di web siapkerja.go.id," kata Muksin.
Sebelumnya, enam warga Garut dan ada juga warga dari kabupaten lainnya yang sempat terlantar karena kabur dari tempat pekerjaannya setelah upahnya diketahui diambil orang yang menyalurkan pekerjaan.
Mereka berangkat bekerja pada April 2025, kemudian bekerja selama satu bulan mengolah pohon di kawasan hutan, karena tahu uangnya diambil, kemudian kabur dari tempat kerja dengan melakukan perjalanan selama tiga hari tiga malam menyusuri hutan.
Sampai akhirnya bertemu dengan pencari madu, lalu diselamatkan dengan dibawa ke pemukiman warga, kemudian berkomunikasi dengan pihak Dinsos, polisi, dan pihak lainnya sampai akhirnya bisa kembali ke Garut.
Baca juga: Kemlu: Ada pergeseran modus penipuan tawaran kerja di luar negeri
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.