sebanyak 14 pasien merupakan kasus skrining artinya memeriksakan kesehatannya, bukan karena ada keluhan

Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan (Sudinkes Jaksel) memastikan 15 pasien yang terpapar COVID-19 telah sembuh usai menjalani pengobatan dan perawatan.

"Semua pasien sudah sembuh," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Anies sebut pengelola kota perlu beri pendidikan dan kesehatan yang setara

Yudi mengatakan penemuan 15 pasien COVID-19 pada 2025 ini usai memeriksa kesehatan maupun hasil diagnosa laboratorium rumah sakit.

Data itu mengacu dari new all record (NAR) yang merupakan sistem database kesehatan milik Kementerian Kesehatan.

Ditemukan satu kasus yang diagnosis suspek atau dalam artian pasien dikirim dari rumah sakit untuk pemeriksaan COVID-19 karena ada gejala.

"Sementara itu, sebanyak 14 pasien merupakan kasus skrining artinya memeriksakan kesehatannya, bukan karena ada keluhan," jelasnya.

Baca juga: Jaktim pastikan kesiapan faskes untuk penanganan COVID-19

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan menilai jumlah kasus COVID-19 di Jakarta Selatan pada tahun 2025 relatif rendah, dengan 15 kasus yang sebagian besar ditemukan melalui skrining.

Angka ini terbilang menurun jika dibandingkan dengan tahun 2024 yang mencapai 743 orang terjangkit COVID-19.

Baca juga: Kriteria warga yang bisa dapatkan layanan kesehatan "Pasukan Putih"

Kendati demikian, kewaspadaan tetap diperlukan dengan menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menggunakan masker saat sakit atau di tempat ramai, serta menjaga jarak bila mengalami gejala flu.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) guna meningkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19 maupun risiko wabah lainnya menyusul peningkatan angka COVID-19 pada sejumlah negara di Asia.

Kemenkes Republik Indonesia (RI) mencatat terdapat temuan tujuh kasus COVID-19 di Indonesia.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.