Jakarta (ANTARA) - Pertunjukan panggung "Musikal Keluarga Cemara" kembali dipentaskan mulai 20 Juni hingga 13 Juli 2025 dengan elemen pembaruan berupa isu sosial yang relevan dengan penonton.
Sutradara Pasha Prakarsa dalam jumpa pers di Jakarta pada Selasa (10/6) menyebutkan bahwa isu-isu sosial tersebut dibawakan dengan perspektif yang lebih gembira dan lebih segar.
"Semoga tidak menyinggung pihak manapun, tapi lebih kepada untuk kita bisa merefleksi bahwa inilah yang sedang terjadi di luar sana," kata Pasha.
Baca juga: Musikal Keluarga Cemara hadirkan koreografi dan desain artistik baru
Selain isu sosial, keselarasan koreografi dengan narasi merupakan elemen krusial dalam pementasan nanti.
Pasha menjelaskan bahwa koreografi dirancang lebih ekspresif untuk menghidupkan adegan dan lagu, namun realistis, selaras dengan aspek cerita, lirik lagu, maupun intensi dari setiap adegan.
Sehingga semua yang ditampilkan di atas panggung memiliki alasan dan tujuan yang jelas
"Koreografi tersebut bukan sekadar tarian, melainkan representasi naratif yang diekspresikan secara fisik melalui gerak tubuh," jelas Pasha.
Kedalaman artistik tersebut juga diakui oleh Aurellia atau Lia JKT48, sebagai salah satu penyanyi yang membawakan soundtrack pertunjukan ini.
"Kami ingin, walaupun misalnya teman-teman tidak mendengar liriknya... tapi bisa mengerti dan merasakan emosi yang kami sampaikan melalui koreografi," ujar Lia.
Lia dan teman-temannya yang tergabung dalam grup JKT48 itu akan membawakan lagu "Waktunya Membuktikan" yang mengusung tema pembuktian diri dan pencapaian tujuan.
Selain "Waktunya Membuktikan, lagu yang dibawakan oleh trio Gamaliel-Audrey-Cantika (GAC) berjudul "Bahagia Yha" juga menjadi soundtrack dari pertunjukan ini.
Baca juga: The Lantis menyemarakkan "Musikal Keluarga Cemara" lewat lagu
Baca juga: Indonesia Kaya kembali hadirkan Musikal Keluarga Cemara
Baca juga: Simak kembali warta soal musikal Keluarga Cemara hingga album Coldplay
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.