Kami juga berharap pemerintah hadir untuk bisa memfasilitasi teman-teman ini bisa tumbuh, berkembang dan juga bisa eksis di dunia usaha

Jakarta (ANTARA) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta pemerintah untuk memberikan afirmasi kepada pengusaha kelas menengah di Indonesia agar bisa terus tumbuh dan berkembang.

Dalam acara Hari Kewirausahaan Nasional di Jakarta, Selasa, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Akbar Himawan Buchari mengatakan bahwa dengan memberikan afirmasi kepada pengusaha kelas menengah, pemerintah secara langsung membantu mereka untuk tumbuh dan berkembang.

Menurut dia, pertumbuhan pengusaha kelas menengah ini pada gilirannya juga akan memperkuat dan memperluas basis kelas menengah di masyarakat.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kelas menengah di Indonesia baru mencapai 17 persen, jauh tertinggal dibandingkan negara-negara maju seperti China dan Amerika Serikat yang masing-masing memiliki persentase 55 persen dan 60 persen.

Lebih lanjut, Akbar menyoroti bahwa selama ini, kebijakan keberpihakan pemerintah cenderung lebih fokus pada usaha kecil, seperti terwujud dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Tapi kita abai dengan teman-teman usaha kelas menengah agar bisa tumbuh, berkembang,” katanya.

Ia berharap peringatan Hari Kewirausahaan Nasional yang pertama kali diselenggarakan ini menjadi momentum penting bagi Hipmi. Dia juga berharap acara tersebut dapat menjadi titik penguat semangat bagi seluruh kader dan pengusaha muda di Indonesia.

Ia juga berharap acara ini menjadi doktrin bagi seluruh kadernya untuk berani menjadi pengusaha dan tumbuh berkembang bersama.

“Kami juga berharap pemerintah hadir untuk bisa memfasilitasi teman-teman ini bisa tumbuh, berkembang dan juga bisa eksis di dunia usaha,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengatakan bahwa Kementerian UMKM terus berupaya agar rasio kewirausahaan nasional bisa mencapai 3,2 persen tahun ini.

Pemerintah juga menargetkan rasio pengusaha yang memiliki karyawan tetap akan meningkatd ari 18,99 persen pada 2024 menjadi 19,40 persen pada 2025, dan melonjak menjadi 23 persen pada 2029.

Untuk menggapai target tersebut, Maman menjelaskan bahwa Kementerian UMKM gencar menjalankan beragam program akselerasi, yang mencakup pelatihan peningkatan kapasitas, pengembangan manajemen, dan perluasan akses pasar.

Selain itu, Kementerian UMKM juga memiliki proyek-proyek prioritas, di antaranya inkubasi dan pendampingan wirausaha inklusif dan berkelanjutan, penataan kartu usaha, serta peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM.

Baca juga: Hipmi harap paket stimulus dongkrak daya beli dan ekonomi nasional

Baca juga: HIPMI sebut stimulus ekonomi belum sepenuhnya sasar kelas menengah

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.