Tahun 2025 mencetak rekor baru jumlah hewan yang diterima. Alhamdulillah, kami menerima 13 sapi dan lima kambing untuk disembelih. Sebanyak 750 kantong daging disalurkan untuk masyarakat

Jakarta (ANTARA) - Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) mencetak sejarah baru dalam hal rekor penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 1446 Hijriah/2025 yakni 13 sapi dan lima kambing.

"Tahun 2025 mencetak rekor baru jumlah hewan yang diterima. Alhamdulillah, kami menerima 13 sapi dan lima kambing untuk disembelih. Sebanyak 750 kantong daging disalurkan untuk masyarakat. Baik yang berada di sekitar GIC Depok, maupun KAHMI Center Kebayoran Baru Jaksel," kata Ketua Panitia Kurban MN KAHMI Sukarya Putra dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Jumlah ini menjadi yang terbanyak setelah pada tahun-tahun sebelumnya hanya menyembelih 10 sapi dan beberapa kambing. Hewan kurban tersebut disembelih di Graha Insan Cita (GIC) Depok, Jawa Barat.

Ia mengatakan sapi terbesar dengan bobot sekitar satu ton yang disembelih merupakan bantuan Presiden RI Prabowo Subianto.

Baca juga: Presiden Prabowo beli 985 ekor sapi kurban dari 573 peternak lokal

"Ini juga untuk pertama kalinya Presiden RI memberi kepercayaan kepada MN KAHMI, agar bantuan sapi kurban yang disalurkan bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Di lingkungan KAHMI berada," kata dia.

Sukarya mengapresiasi bentuk perhatian Presiden Prabowo Subianto kepada KAHMI dan berharap bantuan sapi kurban dari Presiden tetap dilanjutkan pada momen Idul Adha mendatang.

Disamping bantuan dari Presiden, sapi-sapi kurban datang dari Kapolri RI, BPKH, Baznas, Ombudsman RI, Pertamina, Mind Id, dan Menteri ATR/BPN

"Adapun alumni HMI yang mempercayakan sapi kurbannya, antara lain Akbar Tandjung, Ahmad Doli Kurnia, M Sarmuji, Herman Khaeron, Cut Ema, dan lainnya," kata Sukarya

Baca juga: Kemenkumham dan MN KAHMI bersinergi perkuat penegakan hukum

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.