Jakarta (ANTARA) - Pegolf profesional Indonesia Narajie Emerald Ramadhan menargetkan hasil realistis di Mandiri Indonesia Open 2025 yang akan digelar di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, 28-31 Agustus.

Meski berambisi menang, Narajie menyadari persaingan yang ketat di level Asian Tour dan memilih membidik finis di posisi 10 besar.

“Ya mau menang, tapi kembali ke realistisnya. Dari skor setiap hari 72,5, kalau bisa peringkat 10, mungkin bisa mendekati menang atau masuk top 10 lah,” ujar Narajie saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, Thailand masih menjadi salah satu negara pesaing terkuat di kawasan Asia Tenggara, namun secara umum seluruh peserta di Asian Tour sudah berada di level tinggi.

"Kalau sudah level Asian Tour, hampir semua negara udah high level. Tapi Thailand itu sangat bagus dan mereka juga membantu kita untuk lebih berkembang dan belajar,” tambahnya.

Baca juga: Mandiri Indonesia Open 2025, bukti kolaborasi majukan golf nasional

Narajie mencatat hasil terbaik di Indonesia Open pada 2019, ketika ia masih berstatus amatir dan sempat memimpin selama tiga hari sebelum finis di posisi keempat. Ia resmi beralih ke profesional pada 2022.

Sejak menjadi pro, Narajie telah menorehkan prestasi internasional, termasuk gelar juara ADT Saudi Open dan ADT di Thailand.

Mengenai kesiapan menghadapi Mandiri Indonesia Open 2025, Narajie mengaku cukup familiar dengan Pondok Indah Golf Course.

Ia menyebut pengalaman bermain di arena yang sama saat Asian Games 2018 dan latihan rutin di lapangan tersebut menjadi modal penting.

“Punya insight yang bagus tentang course-nya. Jadi semoga kali ini bisa lebih baik lagi,” ujarnya optimistis.

Turnamen ini akan diikuti 144 pegolf dari berbagai negara dengan total hadiah sebesar 500.000 dolar AS (sekitar Rp8,15 miliar).

Baca juga: Kejuaraan golf OJAO 2025 jadi ajang siapkan atlet ke SEA Games

Baca juga: Rayhan Abdul Latief pimpin hari pertama turnamen golf junior 2025

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.