Jakarta (ANTARA) - Petarung kelas bulu (57,1 kg) Professional Fighters Championship (PFL) Jesus Pinedo menolak mengakui kekalahannya di masa lalu dari Gabriel Braga dan berjanji untuk menghancurkannya pada ajang PFL 5 di Nashville, Amerika Serikat pada 12 Juni.

"Saya akan masuk ke sana dan mematahkan dia (Gabriel Braga) melalui penyelesaian dan melanjutkan ke babak final," kata Jesus Pinedo dalam laporan laman MMA Fighting yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Pinedo dan Braga pertama kali bertemu pada April 2023, saat itu Braga masuk sebagai pengganti dalam waktu singkat dan menang melalui keputusan terbelah (split decision) di Las Vegas.

Pertandingan ulang terjadi delapan bulan kemudian untuk memperebutkan gelar juara, saat Pinedo merebut hadiah 1 juta dolar AS dengan sebuah knockout (KO) pada ronde ketiga.

Skor resmi adalah 1-1 saat memasuki PFL 5, namun atlet berbakat asal Peru itu menolak mengakui kekalahannya di masa lalu.

"Anda telah mendengar saya mengatakan ini sebelumnya, saya akan mengatakannya lagi dan saya akan terus mengatakan selamanya: Saya tidak kalah dalam laga pertama melawan Gabriel Braga," katanya.

Pinedo menyebut atlet Brasil itu sebagai lawan yang sangat terhormat, namun ia memprediksi sebuah penyelesaian tegas lainnya untuk melaju ke babak final dengan bayaran 500.000 dolar AS melawan siapa pun yang keluar sebagai pemenang dari duel antara Movlid Khaybulaev lawan Tae Kyun Kim.

Baca juga: Jeka Saragih disanksi skorsing medis setelah kekalahan di UFC 316

"Saat kami berhadapan, saya akan datang untuk mematahkannya dan saya akan mendapatkan tempat saya di babak final," kata Pinedo.

Ia mengatakan, keunggulan Gabriel adalah IQ bertarungnya. Gabriel, ia melanjutkan, adalah petarung yang hebat dan tidak ada yang menyangkal hal itu. Namun, Pinedo meyakini apa yang dibawanya pada laga kali ini tidak dapat dihentikan.

Pinedo mengatakan, lawannya tidak akan memiliki game plan yang matang untuk menghadapinya karena dirinya merupakan petarung yang unik.

Ia yakin bakal memenangkan laga mendatang sebagai buah dari usaha kerasnya, mulai dari bangun lebih awal setiap pagi, berlari, melakukan semua repetisi yang perlu dilakukan untuk menjadi sukses.

"Jadi kepercayaan diri yang saya miliki, semuanya berasal dari latihan, semuanya berasal dari apa yang saya lakukan di luar arena, itulah yang memberi saya kepercayaan diri," katanya.

Pínedo mencetak 15 dari 24 kemenangan profesionalnya melalui KO, namun ia merasa bahwa permainan ground miliknya seringkali terabaikan. Kemenangan submission terakhirnya terjadi pada 2018, saat ia menjadi juara Inka FC di tanah kelahirannya, Peru.

Baca juga: Patchy berjanji kembali lebih kuat setelah kalah pada debutnya di UFC

Baca juga: Alex Pereira ungkap jadwalnya untuk merebut kembali gelar UFC

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.