Jakarta (ANTARA) - PT Telkom Data Ekosistem menekankan pentingnya keberadaan data center terhadap penyimpanan setiap konten digital yang beredar di Indonesia.

"Data center ini adalah sesuatu yang perlu kita periksa dan bagaimana negara ini bisa berkembang dan membawa semua konten kembali," kata Direktur Utama PT Telkom Data Ekosistem Andreuw Th. A.F dalam diskusi International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Rabu.

Andreuw mengatakan telah terjadi perubahan penggunaan teknologi yang trennya amat menarik untuk diikuti saat ini. Hal itu dapat terlihat dari mudahnya masyarakat mengakses suatu konten meski terhalang waktu dan jarak yang amat jauh.

Baca juga: Braze luncurkan data center perkuat infrastruktur digital di Indonesia

10 hingga 15 tahun lalu orang mengakses Youtube masih terkendala adanya proses penyimpanan sementara (buffering) beberapa saat. Namun sekarang, dengan infrastruktur yang semakin baik, buffering hampir jarang dijumpai.

Pola komunikasi masyarakat yang semula sebagian besar berputar dari satu orang ke orang lain saling mengirim pesan untuk melakukan sesuatu, kini setelah pandemi COVID-19 semuanya lebih nyaman menggunakan bantuan aplikasi.

"Jadi semuanya berubah, kebanyakan traffic (di dunia digital) bukan orang ke orang, tapi orang ke aplikasi. Sekarang, 60 hingga 70 persen dari traffic total adalah untuk mengakses aplikasi," ujar dia.

Baca juga: Menkomdigi harapkan dampak ekonomi pusat data Microsoft di Indonesia

Kondisi tersebut, kata dia, seharusnya dapat menjadi alasan bagi Indonesia untuk membangun infrastruktur terutama yang berkaitan dengan konektivitas internet jadi lebih baik. Apalagi kini telah hadir teknologi Artificial Intelligence (AI/kecerdasan buatan) yang marak digunakan.

Ia menyampaikan kehadiran AI telah membuat konten-konten yang beredar dapat diakses dua kali lebih banyak. Masyarakat dapat membuat konten tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tempat lain.

"Kita adalah negara yang terbesar menggunakan TikTok. Pertanyaannya adalah, kontennya ada di Indonesia? Itu adalah sesuatu yang perlu kita tanya sendiri, karena mungkin kontennya tidak berada di sini," ucapnya.

Baca juga: Equinix luncurkan pusat data pertamanya di Indonesia JK1

Dengan demikian, kehadiran data center diharapkan dapat menjadi wadah untuk menyimpan seluruh konten beserta pergerakannya secara rapi dari waktu ke waktu.

"Jadi, sangat menarik untuk kita berbicara tentang ini, bagaimana untuk berkembang dengan ekonomi digital yang akan memberikan multiplier yang jauh lebih besar daripada yang kita miliki sekarang," tambahnya.

Baca juga: Geotermal berpotensi besar tenagai pusat data sejalan pertumbuhan AI

Baca juga: Wamenkomdigi: Uji keamanan operasional PDN 1 rampung bulan ini

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.