Jakarta (ANTARA) - Tak hanya menyajikan kisah romantis penuh haru, film Indonesia terbaru berjudul "Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia" sukses meninggalkan kesan tersendiri bagi penontonnya karena menampilkan berbagai keindahan alam dan kekayaan budaya di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, China barat laut.
"Film ini banyak sekali memberikan gambaran tentang Islam di China yang saya pun baru mengetahui bahwa mereka hidup dengan hangat dan penuh kebersamaan," kata Yaya, seorang mahasiswa yang hadir dalam penayangan perdana film itu di Jakarta pada Selasa (10/6).
Film ini merupakan sekuel dari film "Assalamualaikum Beijing" (2014) yang berlatar lokasi di Kota Beijing, China. Film bergenre romansa religi tersebut sukses menarik lebih dari 500.000 penonton selama masa penayangannya.
Berbeda dengan film pertamanya, "Assalamualaikum Beijing 2" banyak menampilkan keindahan Ningxia yang meliputi bentangan gurundan pegunungan hingga arsitektur berusia ratusan tahun khas masyarakat China.
Dalam misi mereka untuk mencari Arief, Mo dan Aisha banyak memperlihatkan kehangatan kehidupan komunitas Muslim etnis Hui di Ningxia, mengeksplorasi beberapa rumah ibadah umat Islam bergaya tradisional China.

"Filmnya sangat memanjakan mata karena banyak memperlihatkan kota-kota di China yang benar-benar menakjubkan, membuat saya tertarik untuk bisa berlibur ke sana jika ada kesempatan," kata Selvi, salah satu penonton.
Film ini baru akan dirilis secara resmi untuk publik pada 19 Juni mendatang.
Dalam acara soft-launching film ini di Beijing bulan lalu, Duta Besar Republik Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan film ini menjadi upaya untuk memperkuat diplomasi budaya kedua negara.
Menurut dia, film memiliki kekuatan luar biasa dalam membangun kepercayaan, menyampaikan nilai, dan mempererat hubungan antarmasyarakat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.