Jakarta (ANTARA) - Nobel Run 2025, sebuah kegiatan charity run inklusif yang mengajak masyarakat untuk berolahraga tetapi juga berkontribusi nyata dalam memberikan akses alat bantu dengar bagi anak-anak dan komunitas teman tuli di Indonesia, siap digelar 6 Juli mendatang.
Melalui acara jumpa pers di Jakarta pada Rabu, PT Nobel Jaya Mandiri menyebut ajang ini wujud perhatiannya terhadap para penyandang tuli.
“Nobel Run adalah wujud komitmen kami untuk memperluas akses terhadap alat bantu dengar. Event Nobel Run kami harap jadi medium bagi masyarakat untuk lebih mengenal isu ini lewat cara yang lebih fun sehingga bisa mudah diterima," kata CI Business Development PT. Nobel Jaya Mandiri Roy Andre Simanungkalit, Rabu.
Ada 18,9 juta penyandang disabilitas pendengaran. Sayang, kata dia, sebagian besar belum mendapatkan alat bantu dengar karena harganya yang tinggi dan distribusi yang terbatas.
Lewat Nobel Run, para peserta diajak berlari dengan hati demi satu tujuan yang mulia. Tak ada podium juara, namun para peserta dipastikan mendapatkan doorprize hadiah menarik.
Lomba ini dibagi dalam dua kategori, yaitu 5K (5 kilometer) dan 10K (10 kilometer).
Baca juga: Indonesia Running Series 2025 digelar di empat kota besar pulau Jawa
Untuk 5K, kategori itu dibagi menjadi dua, yaitu individual dan berdua. Sementara, untuk kategori 10K, hanya satu kategori yaitu individu.
Acara ini terselenggara juga berkat kolaborasi dengan SalingJaga dan Kitabisa.
Rangga Rayendra Saleh, dokter spesialis telinga hidung tenggorokan, menjelaskan pentingnya penggunaan alat bantu dengar bagi penderita gangguan pendengaran.
“Alat bantu dengar merupakan solusi dan teknologi alat untuk gangguan pendengaran terutama buat mereka yang tuli sejak lahir," jelas dia.
Bagi yang ingin mendaftar, dapat mengunjungi ktbs.in/nobelrun. Seluruh hasil donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengadaan alat bantu dengar bagi anak-anak dan teman-teman tuli yang membutuhkan.
Baca juga: Pegiat wisata tawarkan kegiatan alam bebas di lereng Gunung Slamet
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.