Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan transformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walingsongo Semarang menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), di Auditorium I, Kampus 3 UIN Walisongo, Senin.

Menurut laman kemenag.go.id, peresmian UIN ini juga bertepatan dengan Dies Natalis UIN ke-45.

Hadir dalam peresmian tersebut, Gubernur Jawa Tengah  Ganjar Pranowo, pejabat daerah, para rektor perguruan tinggi di Semarang, dan para rektor PTAIN se-Indonesia.

Hadir juga Keluarga Besar dan civitas akademika UIN Walisongo, seperti Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil, Kepala Balitbang-Diklat Kemenag Abd. Rahman Mas’ud, juga Ketua Ika-Walisongo.

Menurut Menag,  IAIN Walisongo layak bertransformasi menjadi UIN. "Sudah saatnya IAIN Walisongo menjadi UIN, dan duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan universitas lain di Indonesia," tegas Menag.

"Transformasi ini merupakan lompatan kuantum, dan merupakan jembatan bagi terjadinya integrasi pendidikan tinggi Islam ke dalam sistem pendidikan nasional. Hal ini berakibat pada mencairnya dualisme pendidikan; umum dan agama, yang kemudian saling mendekat dan melengkapi,”  tambahnya.

Dikatakan Menag, jumlah perguruan tinggi Islam di Indonesia, terbanyak di dunia, dengan  11 UIN, 25 IAIN, dan 19 STAIN.

Jumlah ini, lanjut Menag, merupakan yang terbanyak di dunia, dan karenanya Indonesia  mempunyai modal besar untuk membangun pusat peradaban Islam baru yang modern. 
"Sebuah Islam yang modern dan mampu berintegrasi dengan demokrasi. Sebuah Islam Khas Nusantara yang menyerap perubahan kemajuan dan adaptif,"  jelasnya.

Menag menambahkan, konsep Islam di Indonesia, mampu dengan baik menjelaskan isu-isu sensitif dan kompleks tentang HAM, demokrasi, lingkungan hidup, gender, kerusakan alam, teknologi dan lain sebagainya.

"Selamat kepada seluruh civitas akademika UIN Walisongo Semarang. Semoga, UIN Walisongo mampu mainkan peran yang tepat dalam arus perubahan dan dinamika kebangsaan yang terus maju ini,” harap Menag. 

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015