Kita akan menyinggahi pulau-pulau ini dan melayani penukaran uang layak edar dengan uang lusuh. Hal ini penting karena di wilayah tersebut akses terhadap layanan perbankan masih sangat terbatas
Ternate (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Utara (Malut) mendistribusikan uang layak edar senilai Rp4 miliar ke wilayah Terluar, Terdepan, dan Terpencil (3T) melalui program ekspedisi rupiah berdaulat.
"Kita akan menyinggahi pulau-pulau ini dan melayani penukaran uang layak edar dengan uang lusuh. Hal ini penting karena di wilayah tersebut akses terhadap layanan perbankan masih sangat terbatas," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Malut, Dwi Putra Indrawan dihubungi, Kamis.
Menurut dia, ekspedisi menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Tatihu yang menyinggahi lima pulau di wilayah 3T, yakni Pulau Sulabesi (Sanana), Pulau Taliabu, Bacan, Obi, dan Batang Dua.
Selain penukaran uang, tim ekspedisi juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait perlakuan terhadap uang rupiah serta kampanye Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat berlangsung pada 11-17 Juni 2025 menggunakan KRI Tatihu milik TNI AL. Kapal ini akan menyinggahi 5 pulau 3T yakni Sanana, Pulau Taliabu, Bacan, Obi dan Batang Dua.
Sementara itu, Komandan Lanal Ternate, Kolonel Laut (P) Gurtom Fartianto, mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan ini dengan memfasilitasi KRI Tatihu. KRI Tatihu yang melakukan ekspedisi ini dilengkapi dengan kru yang terdiri dari komandan KRI, 3 perwira dan ABK.
"Hari ini kita sudah lakukan pelepasan tim ekspedisi menggunakan KRI Tatihu menuju 5 pulau di 3T. Semoga KRI Tatihu beserta kru BI yang on board diberi kemudahan dan kelancaran hingga kembali lagi ke Ternate," kata Danlanal Ternate.
Baca juga: BI Malut temukan uang tidak layak edar sebesar Rp4,5 miliar
Baca juga: BI mendukung Halmahera Timur jadi lumbung pangan
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.