Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa mengemukakan perlunya pengintegrasian sarana pelayanan pariwisata dan kesehatan guna mendukung pengembangan layanan wisata tematik.

"Diperlukan integrasi fasilitas kesehatan dan fasilitas pariwisata sebagai salah satu quick win yang diharapkan," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Kamis.

Ia menyarankan setiap daerah membentuk entitas bisnis atau badan yang mengkoordinasi penyelenggaraan pelayanan pariwisata dan kesehatan serta mengusulkan kebijakan-kebijakan pendukungnya kepada pemerintah pusat.

Baca juga: Pemerintah berupaya jadikan Bali sebagai pusat estetika dan kebugaran

Upaya pengembangan layanan wisata kesehatan diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi.

Industri farmasi, herbal, dan alat kesehatan dalam negeri diharapkan semakin berkembang dan mampu menghadirkan lebih banyak lapangan kerja seiring dengan perkembangan industri wisata kesehatan.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono sebelumnya menyampaikan bahwa proyek infrastruktur yang ditawarkan dalam forum Conference on Infrastructure (ICI) 2025 salah satunya proyek infrastruktur pendukung pariwisata.

Proyek infrastruktur pendukung pariwisata yang dimaksud mencakup proyek penyediaan sarana transportasi perkotaan dan modernisasi terminal bus.

Baca juga: Indonesia dan Prancis perkuat kerja sama di sektor pariwisata

Baca juga: Pariwisata Indonesia dipromosikan di Arabian Travel Market Dubai

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.