Jakarta (ANTARA) - Saat mengatasi sembelit, serat sering menjadi pilihan utama, namun jika tidak dibarengi asupan cairan yang cukup akan berdampak buruk bagi pencernaan.

Ditulis laman Hindustan Times, Kamis, menurut seorang ahli gastroenterologi, Dr Wendi LeBrett, MD (gastroenterologi), serat dapat mengeras seperti batu di lambung jika tidak minum cukup air.

Dalam video yang diunggah di media sosial, Wendi mengatakan jika mengonsumsi serat Psyllium dalam suplemen yang berasal dari biji tanaman plantago ovata, namun tidak ada cukup air, akan berubah menjadi zat keras seperti beton dan menghambat jalur usus yang menyebabkan sembelit semakin memburuk.

Baca juga: Buah kedondong: Kaya vitamin C dan serat, ini 8 manfaat sehatnya

"Suplemen serat adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi sembelit, tetapi orang sering mengalami kembung, gas, dan sembelit - penyebabnya sering kali adalah kurangnya minum air," katanya.

Menurut National Institutes of Health (NIH), serat makanan berinteraksi dengan air melalui interaksi polar dan hidrofobik, ikatan hidrogen, dan penutup.

Serat larut, yang larut dalam air, membentuk bahan seperti gel di lambung yang memperlambat pencernaan. Menurut laporan oleh Johns Hopkins Medicine, gel ini juga bertindak sebagai pelunak tinja alami, membuat buang air besar lebih mudah dan lebih nyaman untuk dikeluarkan.

Serat larut ditemukan dalam gandum, kacang polong, buncis, apel, pisang, alpukat, buah jeruk, wortel, barley, dan psyllium. Serat larut juga dapat membantu menurunkan kolesterol dan gula darah.

Baca juga: Resep oatmeal pisang untuk sarapan tinggi serat

Baca juga: Daftar 10 buah rendah kalori dan tinggi serat, cocok untuk diet

Baca juga: Tiga jenis serat yang mendukung kesehatan usus

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.