Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Syamsu Rizal Marzuki Ibrahim mendukung penandatanganan 27 dokumen nota kesepahaman (MoU) dengan industri pertahanan nasional serta program peningkatan fasilitas 20 Rumah Sakit TNI senilai total Rp33 triliun dalam Indo Defence 2025 Expo & Forum di Jakarta, Rabu (11/6).
Dia menilai langkah strategis itu merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat kemandirian sektor pertahanan nasional serta meningkatkan pelayanan kesehatan bagi prajurit TNI.
"Kami menyambut baik langkah Kementerian Pertahanan dalam mempercepat modernisasi alutsista melalui kolaborasi dengan industri pertahanan dalam negeri," kata pria yang akrab disapa Daeng Ical itu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia lantas berkata, "Ini selaras dengan visi kemandirian pertahanan nasional yang selama ini kami dorong."
Dia memandang peningkatan (upgrading) 20 Rumah Sakit TNI itu juga merupakan langkah krusial dalam memperkuat dukungan kesehatan bagi prajurit, keluarga, dan masyarakat sekitar.
Sebab, kata dia, aspek pertahanan tidak hanya berbicara soal alutsista, tetapi juga kesiapan dan kesejahteraan personel.
Dia pun berharap kerja sama antara pemerintah dan industri pertahanan nasional terus diperluas demi terwujudnya kemandirian dan kemajuan teknologi pertahanan Indonesia.
"Investasi pada sistem pertahanan harus menyeluruh, termasuk peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi prajurit. Rumah Sakit TNI yang representatif dan modern adalah bagian dari pertahanan nasional yang tangguh," tutur dia.
Sebelumnya, Rabu (12/6), Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan 27 dokumen nota kesepahaman (MoU) kerja sama senilai Rp33 triliun pada hari pertama Indo Defence Expo & Forum di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu.
Upacara penandatanganan MoU itu, yang digelar serentak antara industri pertahanan pelat merah, swasta, dan industri pertahanan asing, menjadi agenda terakhir yang ditinjau oleh Presiden dalam rangkaian kegiatannya menghadiri Indo Defence Expo & Forum.
Perusahaan-perusahaan yang meneken dokumen MoU itu mencakup PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Len, PT Dahana, PT Republik Defens Indonesia, PT Praba Cipta Mandiri, PT Nusantara Turbine Propulsi, PT Agrapana Nugraha Katara.
Kemudian, ada pula PT Tesco Indomaritim, PT Indonesia Defence Systems, PT Aggiomultimex International Group, PT Sapta Cakra Manunggal, PT Mitra Harapan Abadi, PT Mulia Buana Dharma Trans, PT Noahtu Shipyard, dan Ellips Project UK yang bekerja sama dengan badan usaha milik swasta (BUMS).
Presiden Prabowo resmi membuka Indo Defence Expo & Forum di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu. Pameran industri pertahanan dan forum pertahanan itu digelar pada 11–14 Juni 2025.
Indo Defence tahun ini diikuti oleh 1.180 perusahaan dari 55 negara. Beberapa negara membangun paviliun tersendiri untuk menampilkan keunggulan industri pertahanannya, misalnya saja Turki, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Prancis.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.