Serang (ANTARA) - Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia pada Kamis mengadakan acara nonton bareng atau nobar film "Hayya 3 - GAZA" di Bioskop Cinepolis, Mall of Serang, Banten, untuk mengampanyekan Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri.

Ketua LSF Naswardi menyampaikan bahwa kampanye Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri mencakup sosialisasi klasifikasi usia penonton film untuk mendorong warga memilih tontonan yang sesuai berdasarkan usia.

"Lembaga Sensor Film, dalam rangka memasyarakatkan klasifikasi usia penonton, terus membuat program inovasi, sosialisasi budaya sensor mandiri, sekaligus nobar film nasional," katanya.

Ia menjelaskan bahwa seluruh film yang ditayangkan di bioskop, televisi, dan sarana penayangan lain di Indonesia harus melalui penyensoran dan pengklasifikasian.

"Filmnya diteliti, dinilai oleh kelompok penyensoran di Lembaga Sensor Film, setelah itu diklasifikasikan, digolongkan usianya, baru diterbitkan surat tanda lulus sensornya," katanya.

"Khusus untuk film 'GAZA' rating atau klasifikasi (untuk penonton berumur) 13 tahun ke atas," ia menambahkan.

Baca juga: LSF sosialisasi gerakan nasional budaya sensor mandiri

Naswardi mengatakan bahwa film "Hayya 3 - GAZA" sarat dengan pesan kemanusiaan yang dapat menggugah empati dan kepedulian terhadap penderitaan rakyat Palestina akibat kejahatan penjajah Israel.

"Film ini bernuansa perjuangan, untuk dukungan bagi Palestina secara kemanusiaan, bagaimana Palestina merdeka dari sisi penjajahan, ketidakadilan, dan hal-hal lain," katanya.

Anggota Komisi I DPR Jazuli Juwaini ikut nonton bareng film "Hayya 3 - GAZA." Ia menyebut film itu memiliki kemampuan untuk menggugah kepedulian.

"Saya pikir ini filmnya cukup dan sangat menggugah ya, untuk kita lebih peduli, lebih menaruh hati pada kondisi saudara-saudara kita," kata Jazuli.

"Bentuk-bentuk penindasan, genosida, yang terjadi di sana cukuplah membuat kita sebagai manusia untuk merasakan kepedulian," ia menambahkan.

Baca juga: LSF promosikan film "Women From Rote Island"

Acara nonton bareng film "Hayya 3 - GAZA" disertai dengan diskusi bersama produser film Asma Nadia dan konten kreator Muhammad Hasan Abdillah.

Ketua Subkomisi Sosialisasi LSF Titin Setiawati serta perwakilan masyarakat Banten yang mencakup pelajar, mahasiswa, guru, pelaku usaha, dan pemuda berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

LSF mengampanyekan Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri untuk mendorong masyarakat secara mandiri memilih tontonan yang aman dan berkualitas, utamanya bagi anak-anak dan remaja.

Pelaksanaan kampanye itu diharapkan dapat membantu menciptakan ruang hiburan yang aman, sehat, dan bermanfaat bagi masyarakat.

Baca juga: Pemerintah dukung film "JUMBO" masuk ke pasar global

Baca juga: Fadli Zon sebut Indonesia butuh 10 ribu layar bioskop, baru punya 2.500

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.