Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Indonesia Fadli Zon menerima kunjungan Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone untuk menindaklanjuti pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Emmanuel Macron di Candi Borobudur beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Fadli mengapresiasi pertemuan bilateral sebelumnya dengan Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati yang dinilai telah memberikan kemajuan signifikan terhadap agenda kebudayaan kedua negara.
"Komitmen beliau terhadap kolaborasi yang bermakna telah membuka peluang baru, khususnya bagi generasi muda, pelaku kreatif, dan institusi di kedua negara,” ujar Fadli, Kamis.
Dalam pertemuan itu, Menbud Fadli Zon menyampaikan beberapa poin terkait kemitraan bilateral kedua negara, misalnya Pertemuan Tingkat Tinggi di Bidang Kebudayaan di Paris sehubungan dengan Bastille Day Visit.
Baca juga: Menbud rancang ajang monumental untuk apresiasi sastrawan Indonesia
“Kami memahami bahwa pertemuan tersebut akan melibatkan berbagai institusi kebudayaan terkemuka di Prancis, termasuk museum, sekolah film dan audiovisual, serta institusi mode dan desain,” ujar Fadli.
Dia menyampaikan, pihaknya telah menerima usulan dari Kementerian Kebudayaan Prancis dan Kedutaan Besar Prancis di Jakarta untuk melibatkan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (IHA) dan mitra lainnya sebagai bagian dari delegasi pada pertemuan tersebut.
Selain itu, Fadli juga menyambut baik rencana kunjungan Presiden Centre National du Cinéma et de l'image animée (CNC) Gaëtan Bruel ke Indonesia pada bulan Juli mendatang.
Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) rencananya akan menyiapkan pertemuan untuk menindaklanjuti MoU kerja sama dengan CNC, serta menggali potensi kolaborasi konkret di bawah perjanjian tersebut.
Fadli juga mendorong upaya tindak lanjut sejumlah Letter of Intent (LoI) kerja sama Indonesia-Prancis seperti LoI antara Grand Palais (RMN) & Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (IHA), LoI antara Centre National du Cinéma (CNC) & Kementerian Kebudayaan RI, LoI antara La Fémis & Kementerian Kebudayaan RI, dan LoI antara École française d’Extrême-Orient (EFEO) & IHA, serta LoI antara Musée Guimet & IHA.
Baca juga: Fadli Zon dikukuhkan warga kehormatan sesepuh masyarakat Tengger
Sementara itu, Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone menekankan pentingnya menempatkan hubungan Prancis-Indonesia dalam kategori yang tepat serta menyandingkan Indonesia dengan negara-negara berkembang besar sebagai mitra strategis jangka panjang.
Dia juga mendorong proyek jangka pendek yang bisa berlanjut dalam jangka panjang, kerja sama yang berkelanjutan dan terstruktur dengan pendanaan bersama.
“Saya harus katakan bahwa pertemuan di Borobudur, meskipun beragam, memberikan dampak besar di Prancis. Itu juga diberitakan di koran-koran di sini dan di Prancis. Jadi, kini semakin diperkuat bahwa pertahanan penting, tetapi kemitraan budaya juga tidak kalah penting," kata Fabien.
Dia menekankan adanya diskusi lebih lanjut untuk menjalin hubungan lebih mendalam antara museum, lembaga warisan budaya, dan institusi kebudayaan kedua negara.
Baca juga: Menteri Kebudayaan resmikan Galeri Soekarno Kecil di Kota Mojokerto
Baca juga: Menteri Kebudayaan berharap Balinale bisa jadi jendela budaya
Baca juga: Menbud ajak publik kenang perjuangan pendiri bangsa lewat pameran foto
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.