Temanggung (ANTARA News) - Tim SAR gabungan menambah personel hingga dua kali lipat menjadi sekitar 250 orang untuk mencari pendaki tersesat dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Zaenuri Ahmad (20) di Gunung Sindoro, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Kasi Operasional Basarnas Kantor SAR Semarang Tri Joko Priyono di Temanggung, Selasa, mengatakan pada pencarian hari kelima ini dikerahkan sedikitnya 250 personel, antara lain dari SAR Temanggung, SAR Yogyakarta, SAR Salatiga, kelompok Pecinta Alam, Banser, dan anggota TNI/Polri.

"Sejumlah personel tersebut dibagi menjadi beberapa tim, mereka menyusuri hutan di lereng Gunung Sindoro sesuai dengan jalur yang telah ditentukan," katanya.

Ia mengatakan tim disebar ke beberapa titik yang disinyalir menjadi tempat tersesatnya Zaenuri Ahmad. Mereka akan melewati lembah yang berada di punggung Gunung Sindoro dan kemudian akan bertemu di satu titik.

Ia menuturkan tim pencarian disebar, dari sisi timur dan barat melalui pos pendakian di Kecamatan Bansari, Kecamatan Ngadirejo, pos pendakian Desa Sibajak Kecamatan Candiroto, pos pendakian Sigedang Kabupaten Wonosobo dan pos pendakian Desa Anggrugondok Kecamatan Kretek.

Pada pencarian hari sebelumnya, katanya sebagian pos-pos pendakian tersebut sudah digunakan, namun untuk pencarian kali ini tidak pada titik yang sama, melainkan melalui titik-titik pencarian yang lebih diperluas.

"Mereka nantinya akan bertemu di pos tiga jalur pendakian di Desa Kledung, setelah menyusuri titik-titik pencarian yang telah ditentukan," katanya.

Ia berharap dengan dikerahkannya seluruh kekuatan ini, korban bisa ditemukan dengan kondisi selamat, meskipun telah tersesat sejak Jumat (3/4).

Hingga sekarang, katanya tim SAR belum menemukan titik terang keberadaan korban, padahal tim sudah menyisir ladang edelwais yang menjadi lokasi korban hilang. Proses pencarian tim mengalami kendala, antra lain kabut tebal yang menyelimuti lokasi pencarian, tebing yang curam serta jalan yang licin.

Kerabat korban, Sasrul menuturkan tidak mengetahui jika korban mendaki Gunung Sindoro, karena sebelum berangkat Zaenuri tidak berpamitan pada orang tuanya.

"Tidak berpamitan, jadi kami tidak tahu. Kami berharap Zaenuri Ahmad bisa segera ditemukan," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015