Jakarta (ANTARA) - PT Timah Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 menyetujui pembagian dividen senilai Rp474.658.213.034, atau sebesar 40 persen dari laba perusahaan, ha Rp1.186.645.532.585.
Sedangkan, sisa laba tahun buku 2024, yakni sebesar 60 persen atau Rp711.987.319.551, dicatat sebagai saldo laba yang belum dicadangkan, sebagaimana hasil RUPST di Jakarta, Kamis.
Besaran dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham setara Rp63,73 per lembar saham.
Dalam kesempatan tersebut, disepakati pula ketentuan pembayaran, yakni dividen harus telah diterima oleh para pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 30 hari sejak tanggal keputusan RUPS mengenai dividen diputuskan.
Sebelumnya PT Timah Tbk (TINS) mencatat kinerja keuangan 2024 yang positif, melesat dengan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,19 triliun, melonjak 364 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat rugi bersih Rp449,67 miliar.
Kemudian sepanjang kuartal pertama 2025, PT Timah Tbk (TINS) juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp116,86 miliar atau 120 persen dari target yang sudah ditentukan perusahaan.
Adapun produksi bijih timah pada 2024 sebesar 19.437 ton, naik apabila dibandingkan dengan produksi bijih timah pada 2023, yakni sebesar 14.855 ton, Produksi logam timah juga mengalami peningkatan, dari 15.340 metrik ton pada 2023 menjadi 18.915 metrik ton pada 2024.
Peningkatan juga terjadi pada penjualan timah, yakni dari 14.385 metrik ton pada 2023, naik menjadi 17.507 metrik ton pada 2024. Harga jual rata-rata juga lebih tinggi apabila dibandingkan dengan 2023, yakni dari 26.583 dolar AS per metrik ton, naik menjadi 31.181 dolar AS per metrik ton pada 2024.
Baca juga: TINS mencatat laba bersih Rp908 miliar periode Januari-September 2024
Baca juga: PT Timah minta dukungan teknologi pengolahan logam tanah jarang
Baca juga: PT Timah akui sulit tertibkan tambang ilegal pasca kasus korupsi
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.