Di Genting Oil Kasuri, dari 5 sumur yang sudah dibuka, 4 di antaranya sudah 100 persen selesai, sisanya lagi ongoing 30 persen...,

Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia makin optimistis bahwa Indonesia dapat mewujudkan ketahanan energi nasional usai mengunjungi perusahaan migas di Teluk Bintuni, Papua Barat.

"Kita tahu bahwa sepertiga dari total produksi gas di Indonesia disuplai dari LNG Tangguh dan oleh karena itu kita harus jaga terus lifting dan stabilitasnya," kata Menteri Bahlil saat meninjau fasilitas LNG Tangguh, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Rabu (11/6/2025), sebagaimana dikutip dari keterangannya di Jakarta, Kamis.

Sejak Oktober 2023, pengoperasian train 3 telah meningkatkan kapasitas tahunan Kilang Tangguh menjadi 11,4 juta ton LNG atau setara 180 standar kargo.

Selain LNG Tangguh, Bahlil menyoroti perkembangan perusahaan migas Genting Oil Kasuri di wilayah yang sama.

Ia menjelaskan pada 2027, perusahaan tersebut diperkirakan mampu memproduksi sekitar 300 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau cukup signifikan untuk mengantisipasi defisit pasokan gas nasional.

"Di Genting Oil Kasuri, dari 5 sumur yang sudah dibuka, 4 di antaranya sudah 100 persen selesai, sisanya lagi ongoing 30 persen. Kemudian, untuk camp-nya, progres sudah mencapai 20-22 persen," ujarnya.

Kendati demikian, terdapat satu wilayah kerja (WK) migas yang belum berkembang, yaitu Mogoi.

Berdasarkan pemantauan udara, WK milik PT Pertamina (Persero) itu masih terkendala kerja sama dengan pihak pengelola saat ini.

"Mogoi ini punya Pertamina, tapi kerja sama dengan pengusahanya yang tidak selesai-selesai sampai sekarang. Jadi, ini akan dicabut, diambil alih karena di situ kita akan cepat memproduksi minimal mendapat 40 MMSCFD dan itu bisa kita lakukan kurang lebih satu tahun konstruksi," jelasnya.

Tidak hanya gas, peningkatan produksi minyak bumi nasional juga menjadi fokus untuk mencapai ketahanan energi.

Bahlil menyebut akan ada tambahan produksi nasional sebesar 30 ribu barel per hari.

"Program untuk ketahanan energi kita ini bukan hanya sekadar tema-tema, tapi insya Allah kita akan melakukan dengan baik dan nanti Bapak Presiden Prabowo akan meresmikan. Ada penambahan minyak 30 ribu barrel per day di Cepu. Insya Allah, di 2025 ini target APBN terhadap lifting minyak maupun lifting gas akan tercapai," sebut Menteri Bahlil.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.