Beijing (ANTARA) - Pemerintah China merespons soal rencana Amerika Serikat melakukan peninjauan ulang terhadap AUKUS yaitu pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris dan AS untuk pengembangan kapal selam bertenaga nuklir.

"China telah lebih dari sekali menegaskan posisinya mengenai apa yang disebut kemitraan keamanan trilateral antara AS, Inggris, dan Australia yang dirancang untuk memajukan kerja sama pada kapal selam nuklir dan teknologi militer mutakhir lainnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Kamis.

AUKUS adalah pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat (AS) yang didirikan pada 15 September 2021.

Berdasarkan pakta tersebut, AS dan Inggris akan membantu Australia untuk mengembangkan dan mengerahkan kapal-kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia, selain mengerahkan militer barat di kawasan Pasifik.

"Kami menentang konfrontasi blok dan segala hal yang memperbesar risiko proliferasi nuklir dan memperburuk perlombaan senjata," tambah Lin Jian.

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat pada Rabu (11/6) mengatakan akan melakukan peninjauan ulang atas kesepakatan kapal selam nuklir AUKUS 2021 dengan Inggris dan Australia.

"Departemen Pertahanan sedang meninjau AUKUS sebagai bagian dari upaya untuk memastikan bahwa inisiatif dari pemerintahan sebelumnya selaras dengan agenda America First Presiden," tulis juru bicara Pentagon dalam pernyataan resmi pada Rabu (11/6).

Juru bicara Pentagon tidak mengatakan siapa yang terlibat dalam upaya tersebut, kapan akan diputuskan atau mengapa hal itu dilakukan selain hanya menyebutkan bahwa Pentagon khawatir tentang kesiapan pasukannya dan industri pertahanan AS.

"Tinjauan ini akan memastikan inisiatif tersebut memenuhi kriteria 'America First' dalam inisiatif tersebut," lanjut pernyataan tersebut.

Peninjauan ulang itu akan menentukan apakah AS harus membatalkan atau melanjutkan pengembangan kapal selam dan teknologi canggih.

Dalam kesepakatan AUKUS, Australia dan Inggris berencana untuk memproduksi bersama kapal selam serang yang dikenal sebagai SSN-Aukus yang akan mulai beroperasi pada awal 2040-an.

Namun, AS telah berkomitmen untuk menjual hingga lima kapal selam kelas Virginia ke Australia mulai 2032 untuk menjembatani kesenjangan saat negara tersebut menghentikan armada kapalnya saat ini.

Komitmen itu hampir pasti akan berakhir jika AS menarik diri dari AUKUS.

Baca juga: Beijing kembali protes kerja sama kapal selam nuklir AUKUS

Baca juga: Potensi dampak AUKUS di Asia Tenggara

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.