Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan berharap pembangunan infrastruktur di Indonesia bisa menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Pernyataannya itu menyoroti penyelenggaraan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang dinilai menjadi ruang bersama untuk menyelaraskan langkah dalam pembangunan infrastruktur.
“Saya berharap ICI 2025 memperkuat kolaborasi lintas sektor dan memastikan bahwa setiap kilometer jalan, setiap pelabuhan, dan interkonektivitas digital benar-benar menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan,” kata Luhut dalam Instagram @luhut.pandjaitan di Jakarta, Kamis.
Dalam keterangannya, ia mengibaratkan pembangunan infrastruktur sebagai proses pembentukan batu karang di dasar lautan.
“Butuh proses yang panjang memang, tetapi ketika ia hadir, menjadi penyangga ekosistem tempat kehidupan baru bertumbuh, dan melindungi kawasan yang lebih luas. Dengan tenang ia menopang pergerakan besar yang berlangsung di atasnya,” ujarnya.
Luhut pun menyampaikan bahwa dia telah menyaksikan sendiri bagaimana pembangunan infrastruktur membuka akses, menghidupkan wilayah, dan menumbuhkan ekonomi Indonesia yang lebih merata sejak ia menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi hingga kini sebagai Ketua DEN.
Misalnya, pembangunan jalan tol telah berkembang dari 775 km pada 2014 menjadi 2.400 km saat ini. Kemudian, tol laut telah menghubungkan 130 pelabuhan dan mendorong arus logistik di timur Indonesia hingga tumbuh 60 persen.
Penerbangan perintis juga telah mampu menjangkau lebih dari 220 rute baru ke wilayah-wilayah yang tak memiliki akses sebelumnya.
“Contoh konkret yang bisa kita lihat adalah beberapa Kawasan Industri di Jawa Tengah, yang mulai menarik investasi industri tekstil global. Hanya dari dua brand besar, relokasi pabrik ke wilayah tersebut membuka lebih dari 67 ribu lapangan kerja baru. Bukan di pusat kota, tapi di kabupaten-kabupaten yang dulu nyaris luput dari peta pertumbuhan nasional,” tambah Luhut.
Namun, lanjut dia, infrastruktur bukan hanya satu-satunya instrumen dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Indonesia membutuhkan pertumbuhan yang tinggi, inklusif, dan tahan terhadap guncangan global maupun domestik.
Luhut pun meyakini Indonesia memiliki modal dasar yang kuat, yakni stabilitas makro, sumber daya alam (SDA) yang melimpah, dan sumber daya manusia (SDM) yang terus berkembang.
“Tapi reformasi tata kelola, kepastian hukum, dan konsistensi kebijakan tetap perlu dituntaskan agar arah pembangunan kita selaras dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto; ekonomi yang mandiri, industri yang maju, dan kesejahteraan yang merata,” tutur Luhut.
Baca juga: AHY sebut infrastruktur sejatinya menyatukan, bukan hanya membangun
Baca juga: RI berkomitmen pada pembangunan infrastruktur yang adil dan inklusif
Baca juga: Pembangunan infrastruktur buka potensi pengembangan wisata kesehatan
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.