Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Lampung menyebutkan bahwa 10 haji yang wafat di tanah suci karena faktor usia dan kesehatan serta penyakit bawaan.
"Hingga kini ada 10 haji yang meninggal dunia, di tanah suci rata-rata memang usianya sudah tua dan memiliki penyakit bawaan," kata Pelaksana Tugas Kanwil Kemenag Lampung Erwinto di Bandarlampung, Jumat.
Dia pun mengatakan bahwa akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan haji 2025, terutama terkait keberangkatan jamaah calon haji mengingat jumlah haji yang wafat tahun ini lebih banyak dari tahun lalu.
"Memang yang wafat ini secara umur sudah uzur, secara kesehatan sudah kurang sehat, tetapi masih masuk istithoahnya sehingga mereka dapat berangkat. Tetapi kami sudah berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang baik, namun untuk yang memutuskan apakah jamaah tersebut berangkat atau tidak itu ada di Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK)," kata dia.
Erwinto pun mengatakan bahwa ke depan mungkin kriteria jamaah yang akan berangkat haji bisa ditingkatkan lagi sehingga dapat meminimalisasi haji yang wafat saat beribadah di tanah suci.
"Kriterianya mungkin harus ditingkatkan lagi dengan mengurangi penyakit yang diderita jamaah calon haji. Kalau sementara ini kan hanya gagal ginjal yang sudah pasti tidak berangkat, Tuberkolosis (TB) dan demensia, mungkin ke depan penyakit seperti stroke dimasukkan," kata dia.
Namun begitu, ia mengatakan bahwa evaluasi pelaksanaan haji akan dilakukan secara menyeluruh karena setiap tahun permasalahannya selalu berbeda.
"Evaluasi pasti rutin dilakukan setiap tahun agar pelaksanaan haji lebih baik lagi dan akan dikembangkan guna mengurangi angka kematian," kata dia.
Baca juga: Timwas Haji DPR: Rasio tenaga kesehatan dengan jamaah perlu dievaluasi
Diketahui 393 haji asal Kabupaten Lampung Tengah, yang merupakan kelompok terbang (kloter) pertama Provinsi Lampung telah tiba di Asrama Haji Rajabasa.
Adapun haji wafat di tanah suci asal Lampung yakni Sagiyem Karyo Dikmoro dan Kasminah Kusnan Halim asal Lampung Timur, Siswanto Subandi Husdi asal Lampung Utara, Misti Harti Hadi Utomo asal Pringsewu.
Kemudian, Sutrisno Mariman Kisut asal Lampung Timur, H. Erjati Abbas asal Kota Bandarlampung, H. Anwar Widodo Marjuki asal Pringsewu, Sohib Masrur Santohmat asal Lampung Barat, Satiman asal Bandarlampung dan Asniwati Sutan Marajo asal Lampung Tengah.
Baca juga: Muhadjir: Bandara Taif bisa jadi pintu masuk alternatif jamaah haji RI
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.