Mudah-mudahan acara ini juga bisa menggalang atau memobilisasi dukungan baik program maupun funding buat negara-negara, khususnya negara-negara berpenghasilan rendah-menengah...
Jakarta (ANTARA) - Pusat Kebijakan Strategi dan Tata Kelola Kesehatan Global (Paskal) mengatakan Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah 2nd Global Cervical Cancer Elimination Forum (CCEF), pertemuan untuk menyoroti isu dan komitmen eliminasi kanker serviks di negara-negara berpenghasilan rendah-menengah.
Kepala Paskal Harditya Suryawanto dalam temu media bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, Jumat menyebutkan pertemuan ini adalah kelanjutan CCEF sebelumnya di Kartagena, Kolombia, yang menghasilkan berbagai komitmen dari sejumlah negara dalam hal penanganan penyakit itu.
Adapun dalam forum kedua ini, kata Harditya, pihaknya mencoba meminta komitmen-komitmen baru dari negara-negara di kawasan Afrika, Asia, dan juga Amerika Latin, agar ada upaya eliminasi kanker serviks nasional dari mereka, seperti melalui skrining, vaksin HPV, serta pengobatan.
Baca juga: Kemenkes: Skrining dan vaksinasi jadi langkah eliminasi kanker serviks
Hal ini, katanya, agar tiga target untuk eliminasi kanker serviks global pada 2030 dapat tercapai sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Target-target tersebut yakni 90 persen anak berusia di bawah 15 tahun mendapat vaksin HPV, 70 persen perempuan berusia hingga 35 tahun diskrining dengan tes performa tinggi dan diskrining lagi pada umur 45 tahun, kemudian 90 persen perempuan dengan pra-kanker diobati dan 90 persen perempuan dengan kanker invasif ditangani.
Forum itu, lanjut dia, juga dimanfaatkan untuk saling belajar dari pengalaman dan berbagi praktik terbaik antara berbagai mitra, baik sesama negara juga dari lembaga-lembaga internasional.
Baca juga: Kemenkes: Anak lelaki juga divaksin HPV guna eliminasi kanker serviks
"Mudah-mudahan acara ini juga bisa menggalang atau memobilisasi dukungan baik program maupun funding buat negara-negara, khususnya negara-negara berpenghasilan rendah-menengah untuk membantu upaya pencapaian target mereka di sana," katanya.
Harditya menyebutkan pertemuan tersebut akan diadakan di Bali pada 17-18 Juni 2025. Indonesia, katanya, bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan seperti Gates Foundation, WHO, GAVI, dan UNICEF, dan Bank Dunia.
Nantinya, lanjut dia, komitmen-komitmen tersebut akan dimuat dalam sebuah deklarasi yang dipampang pada laman khusus, sehingga capaiannya bisa ditinjau.
"Insya Allah kita Indonesia akan memperbaharui, kita akan memperbaharui komitmen kita lagi di CCEF mendatang ini," katanya.
Baca juga: Kemenkes tegaskan kanker serviks bisa sembuh jika terdeteksi di awal
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.