ada 100 siswa yang lolos seleksi utama, ditambah 10 persen sebagai cadangan

Pacitan, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pacitan menambah jumlah Rombongan Belajar (Rombel) Sekolah Rakyat (SR) menjadi empat kelas setelah sebelumnya hanya dua kelas, seiring tingginya animo masyarakat untuk mendaftarkan anak mereka ke lembaga pendidikan nonformal tersebut.

Plt Kepala Dinas Sosial Pacitan, Khemal Pandu Pratikna, Jumat mengatakan, pihaknya telah mengajukan permintaan resmi kepada Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menambah kuota rombel.

“Animo masyarakat sangat tinggi. Setelah diseleksi berdasarkan data kesejahteraan, tercatat ada 200 anak dari desil 1 dan 2 yang berminat,” ujar Pandu.

Permintaan tersebut disetujui Kemensos pada awal Juni 2025, sehingga secara resmi jumlah rombel Sekolah Rakyat di Pacitan menjadi empat.

Saat ini, Dinsos masih melakukan serangkaian tes rekrutmen siswa, mulai dari tes minat dan bakat hingga tes kebugaran, kesehatan, dan wawancara.

"Hasil sementara, ada 100 siswa yang lolos seleksi utama, ditambah 10 persen sebagai cadangan. Jadi total 110 calon siswa siap masuk SR," jelas Pandu.

Ia memastikan Pacitan siap menjadi daerah pelaksana gelombang pertama program Sekolah Rakyat.

Segala persiapan, baik sarana maupun kurikulum, telah disiapkan oleh pemerintah daerah.

Baca juga: Provinsi Jatim siap jalankan Sekolah Rakyat dan DTSEN

Baca juga: Khofifah pastikan dua lokasi Sekolah Rakyat di Unesa siap beroperasi

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Pacitan Jawa Timur sudah menyiapkan lahan seluas lima hektare di Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, sebagai lokasi pembangunan sekaligus pengembangan Sekolah Rakyat (SR).

Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Pacitan termasuk satu dari 53 daerah yang ditunjuk untuk menjalankan program tersebut.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan kegiatan pembelajaran Sekolah Rakyat direncanakan dimulai pada 14 Juli 2025 di 100 titik lokasi.

“Direncanakan pembelajaran mulai tanggal 14 Juli 2025 di 100 titik dengan jumlah murid hampir 10 ribu pada jenjang SD, SMP, dan SMA,” kata Mensos Saifullah.

Lebih lanjut, ia menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan sosialisasi terkait pembukaan seleksi formasi guru untuk Sekolah Rakyat yang direncanakan registrasi secara daringnya dibuka melalui aplikasi Kemensos mulai tanggal 16 hingga 17 Juni 2025.

Baca juga: Kemensos buka pendaftaran guru Sekolah Rakyat: Ini tahapan seleksinya

Baca juga: Mensos: Sekolah Rakyat direncanakan mulai pembelajaran 14 Juli

Baca juga: Kemensos upayakan keluarga siswa Sekolah Rakyat target pemberdayaan

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.