Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengandalkan peran dari Penyuluh Informasi Publik (PIP) untuk dapat mendiseminasikan informasi program-program publik ke masyarakat di daerah terdepan, tertinggal, terluar (3T) yang tak tersentuh konektivitas digital.

Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) Kemkomdigi Fifi Aleyda Yahya menyebutkan bahwa PIP berperan penting untuk daerah-daerah di 3T karena komunikasi langsung akan lebih efektif untuk menjelaskan manfaat-manfaat program publik yang disiapkan oleh Pemerintah.

"Insyallah bentuk seperti ini masih relevan, karena fokusnya di daerah 3T," kata Fifi di ruang pers Kementerian Komunikasi dan Digital,Jakarta, Jumat.

Direktur Kemitraan Komunikasi Lembaga dan Kehumasan Kemkomdigi Marroli J. Indarto menambahkan bahwa PIP telah menjadi program unggulan pemerintah sejak 2017 untuk menyampaikan program-program prioritas pemerintah kepada masyarakat khususnya yang bukan di perkotaan.

Menurutnya karena tak tersedianya konektivitas digital yang terjadi di pelosok-pelosok dan membuat akses informasi terbatas, sehingga PIP dihadirkan untuk menyebarkan informasi ke daerah-daerah tersebut mengingat komunikasi tutur masih menjadi metode yang diandalkan.

"Indonesia itu harus kita akui budaya yang efektif itu adalah budaya tutur, budaya bercerita, dan budaya nongkrong. Jadi kami menjangkau masyarakat ini berbasis pertemuan langsung menyampaikan program-program pemerintah," kata Marroli.

Baca juga: Pemerintah instruksikan penyediaan internet 100 Mbps hingga pelosok

Direktur Kemitraan Komunikasi Lembaga dan Kehumasan Kemkomdigi Marroli J. Indarto dalam acara "Ngopi Bareng Komdigi" di ruang pers Kemkomdigi, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025). (ANTARA/Livia Kristianti)

Lebih lanjut, program PIP Kemkomdigi ini menurut Marroli juga didukung kolaborasi oleh kementerian lainnya seperti Kementerian Agama dan Kementerian Desa, Peembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Hingga 2024 ada sebanyak 602 orang PIP yang bertugas di 38 provinsi di Indonesia, dengan capaian 33.887 kegiatan telah dilakukan dan menjangkau 460.870 masyarakat.

Untuk 2025, jumlah PIP yang bertugas akan dipertahankan dan difokuskan untuk membagikan informasi kepada masyarakat mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG), program Cek Kesehatan Gratis (CKG), program Sekolah Rakyat (SR), hingga Koperasi Desa Merah Putih.

Selain itu, PIP juga akan membagikan informasi dan edukasi terkait isu-isu yang berkembang di masyarakat misalnya seperti pengenalan bahaya judi online hingga penyediaan jasa imigrasi untuk pekerja migran yang benar.

"Karena kita tahu banyak orang di desa-desa sana yang tidak tahu informasi terbaru misalnya untuk informasi terkait pekerja migran itu mereka tidak tahu sebenarnya penyedia tenaga kerja yang benar seperti apa. Lalu kita juga berikan informasi pencegahan judi online," katanya.

Baca juga: Menkomdigi sebut internet di wilayah 3T bentuk keadilan sosial

Baca juga: Kemkomdigi finalisasi dasar hukum menjelang lelang frekuensi 1,4 GHz

Baca juga: Kemkomdigi sebut industri respons positif lelang frekuensi 1,4 GHz

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.