Jakarta (ANTARA) - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) merupakan bentuk investasi strategis nasional untuk menyelamatkan nyawa, menjaga produktivitas, dan mengurangi beban ekonomi keluarga dan negara, kata pejabat di Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).
Tenaga Ahli Utama PCO, Prita Laura, di Jakarta, Jumat, mengatakan Indonesia menghadapi beban berat penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, stroke, hingga gagal ginjal—penyebab lebih dari 500 ribu kematian setiap tahun.
"Biaya pengobatan penyakit ini sangat besar. Total beban penyakit tidak menular melebihi Rp20 triliun per tahun setara anggaran untuk merenovasi 10 ribu sekolah atau merevitalisasi lebih dari 60 rumah sakit umum daerah di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan terhadap 8,2 juta peserta CKG dalam empat bulan sejak peluncuran program pada 10 Februari 2025, kata Prita, data menunjukkan satu dari lima peserta mengalami hipertensi, 5,9 persen menderita diabetes, dan lebih dari separuh peserta mengalami masalah gigi dan mulut.
Obesitas sentral juga menjadi perhatian khusus, dengan prevalensi 50 persen pada perempuan dan 25 persen pada laki-laki dari seluruh peserta, kata Prita menambahkan.
"Pemeriksaan itu telah dilakukan di 9.552 Puskesmas di 38 provinsi," katanya.
Baca juga: PCO: CKG lampaui 8 juta peserta dalam empat bulan
Dikatakan Prita, program CKG pun sejalan dengan praktik global yang ditemukan di negara-negara maju. Jepang, misalnya, mewajibkan pemeriksaan tahunan bagi pekerja.
Sedangkan Inggris melalui program jaminan kesehatan National Health Service (NHS), kata Prita, menyediakan skrining gratis untuk usia 40–74 tahun.
"Menurut WHO dan World Bank, biaya deteksi dini jauh lebih murah dibandingkan pengobatan penyakit kronis," katanya.
Baca juga: Kemenkes: CKG temukan 50 persen perempuan alami obesitas sentral
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.