Kemenag Cianjur catat satu orang calon haji meninggal di Makkah

Cianjur (ANTARA) - Kementerian Agama Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat calon haji asal Cianjur atas nama Sukandi (76) warga Kecamatan Campaka, meninggal dunia saat menjalankan rangkaian ibadah haji di Makkah diduga akibat penyakit jantung yang diderita.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Kabupaten Cianjur Saepul Ulum di Cianjur Jumat, mengatakan Sukandi yang mengeluh sakit di bagian dada sempat mendapat pemeriksaan oleh tim medis dan dirujuk ke Rumah Sakit King Abdul Aziz Makkah.

"Setelah beberapa jam mendapat perawatan di rumah sakit, Sukandi menghembuskan nafas terakhir, sebelum mengeluh sakit dia yang berangkat bersama istrinya sudah menuntaskan seluruh rangkaian ibadah haji," katanya.

Bahkan Sukandi dan jamaah lainnya sudah dijadwalkan pulang ke tanah air pada tanggal 8 Juli, sehingga sambil menunggu penjadwalan dapat melaksanakan umrah dan ziarah.

Namun nasib berkata lain, sehingga calon haji asal Cianjur itu akan dimakamkan di tanah suci sesuai aturan dan kesepakatan dengan istri dan pihak keluarga."Sesuai aturan dimakamkan di Makkah," katanya.

Pihaknya juga mencatat satu orang calon haji asal Cianjur, saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit di Makkah karena sakit pada paru-paru atas nama Jua (60) warga Kecamatan Cilaku tergabung dalam kloter 25 atau kloter dua Cianjur.

"Kami melalui petugas dan pendamping haji asal Cianjur meminta jamaah haji lainnya untuk tetap menjaga kesehatan selama pelaksanaan ibadah haji hingga bisa kembali ke tanah air," katanya.

Dia menambahkan kuota jamaah calon haji (JCH) Cianjur pada 2025 sebanyak 1.415 orang, berangkat dalam kloter JKS 13 dan kloter JKS 25 serta kloter gabungan JKS 38 dan kloter JKS 61.

Kloter pertama asal Cianjur JKS 13 diterima di Asrama Haji Embarkasi Bekasi pada 7 Mei, kloter JKS 25 pada 13 Mei , kloter JKS 38 pada 19 Mei dan kloter JKS 61 pada 30 Mei 2025.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.