kami harapkan lulusan ini mindset-nya adalah menurunkan emisi.
Jakarta (ANTARA) - Institut Teknologi PLN (ITPLN) bekerja sama dengan Perkumpulan Praktisi Pendingin dan Tata Udara (APITU) Indonesia mendirikan program vokasi untuk mencetak teknisi di bidang ketenagalistrikan yang berwawasan ramah lingkungan (green jobs).
Rektor ITPLN, Iwa Garniwa menyebut kerja sama tersebut dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan tenaga kerja di bidang tata udara dan pendingin yang dibarengi dengan tingginya tuntutan efisiensi penggunaan energi.
"Saya kira efisien itu bisa diterapkan di bidang HVAC yang meliputi heating (pemanas), ventilation (ventilasi), air conditioning (penyejuk udara), dan refrigeration (pendinginan) yakni dengan cara mereduksi pemakaian listrik," kata Iwa yang ditemui usai peluncuran program Vokasi Ikatan Kerja D3 ITPLN di Jakarta Barat, Jumat.
Program tersebut untuk mempersiapkan lulusannya segera bekerja di industri HVACR yang berorientasi efisiensi energi dan ramah lingkungan.
Menurut Iwa, tantangan di bidang peralatan pendingin udara saat ini adalah penggunaan teknologi freon yang lebih ramah lingkungan. Oleh karena itu, program kerja sama ITPLN dan AIPTU sekaligus mempersiapkan lulusannya bisa merespons kebutuhan energi.
Terlebih saat ini listrik terbesar masih disuplai dari energi fosil dalam hal ini batu bara.
Baca juga: Koaksi nilai transisi energi ciptakan banyak lapangan pekerjaan hijau
"Green jobs itu terkait bagaimana menurunkan emisi, sehingga para ahli yang kami harapkan lulusan ini mindset-nya adalah menurunkan emisi. Saya kira perkembangan dunia teknologi pendingin juga mengarahnya kepada menurunkan emisi dan konsumsi listrik," jelas Iwa.
Selain itu, ia mengamati kebutuhan tenaga kerja di bidang tata udara dan pendingin saat ini terus meningkat seiring dengan tren industri yang mengarah pada efisiensi energi dan lingkungan berkelanjutan.
"Di DKI Jakarta penggunaan AC mencapai 30,8 persen dari 2,8 juta rumah tangga atau sekitar 850 ribu rumah tangga," kata Iwa saat ditemui di kampus ITPLN, Cengkareng, Jakarta Barat.
Dengan banyaknya penggunaan AC, Iwa optimistis program vokasi itu akan menjadi solusi konkret dalam menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja terampil di sektor teknik pendingin dan tata udara.
Iwa menyampaikan mahasiswa yang mengikuti program ini, akan langsung disalurkan ke sejumlah perusahaan multinasional ternama di bidang pendingin dan tata udara.
Baca juga: Bappenas: Indonesia sulit jadi negara maju di 2045 tanpa ekonomi hijau
Sehingga menurutnya, program ini bukan sekadar pendidikan vokasi, tetapi juga upaya strategis kampus dalam memastikan lulusannya siap bersaing di dunia industri.
“Kami tidak hanya mendidik mahasiswa, tapi juga mengantarkan mereka pada masa depan yang pasti. Dengan dukungan APITU, kami makin kuat menghadirkan solusi nyata untuk kebutuhan SDM di sektor teknik pendingin dan tata udara,” kata Iwa.
Pada tahun ajaran baru 2025/2026 ini, program Sekolah Vokasi Ikatan Kerja ITPLN sudah mulai dibuka dan menerima mahasiswa baru, ucap Iwa.
"Sebanyak 100 lulusan terbaik dipastikan langsung disalurkan bekerja di perusahaan besar mitra APITU seperti Daikin, LG, Samsung, Panasonic, PME, Midea, Aqua, TCL, Hisense, Gree, dan Polytron serta lainnya," jelas Iwa.
Ketua Umum APITU, Agus Susilo, menjelaskan saat ini industri pendingin udara atau AC telah bertransisi dari freon jenis lama ke freon yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi. Sejak tahun 2000-an banyak industri yang masih menggunakan jenis freon R22, namun kini beralih ke jenis R32.
"Ini juga akan menjadi perhatian juga oleh pemerintah bagaimana setiap produksi AC yang ada sekarang harus sudah menggunakan freon yang lebih ramah lingkungan, yaitu R32 dan yang hemat energi. Nah ini juga mungkin sejalan dengan tujuan dari ITPLN," ucap Agus.
Dia meyakini program Ikatan Kerja ITPLN menjadi solusi konkret dalam menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja terampil di sektor teknik pendingin dan tata udara.
Adapun program Sekolah Vokasi Ikatan Kerja ITPLN akan membuka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026. Sebanyak 100 lulusan terbaik langsung disalurkan bekerja di perusahaan raksasa mitra APITU.
ITPLN berencana menjalin kerja sama dengan asosiasi produsen peralatan listrik Indonesia sehingga lebih banyak industri lainnya ke depan terkait dengan rantai pasok bisnis transisi energi. Nantinya, mahasiswa ITPLN di program vokasi itu mendapatkan pelatihan serta sertifikasi keahlian.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.