Nilai ekspor pisau dan gunting di China naik pada Januari-April 2025
Jumat, 13 Juni 2025 21:29 WIB
waktu baca 2 menit
Nilai ekspor pisau dan gunting di Yangjiang, China, naik delapan persen pada Januari-April 2025. ANTARA/Xinhua
Yangjiang (ANTARA) - Yangjiang, yang terletak di Guangdong, China selatan, terkenal dengan produksi pisau dan guntingnya.
Berkembang dari penempaan tradisional menjadi produksi cerdas, dan dari produksi peralatan asli (OEM) menjadi membangun merek independen, industri pisau dan gunting di kota ini memperluas jangkauan globalnya, dengan produknya diekspor ke lebih dari 130 negara dan wilayah.
Periode Januari-April 2025, nilai ekspor pisau dan gunting dari Yangjiang mencapai 1,33 miliar yuan atau sekitar 185,1 juta dolar AS, naik 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Berikut ini sejumlah foto yang merekam kesibukan para pekerja dalam memproduksi pisau dan gunting di Yangjiang.
Lengan robot mengasah pisau di sebuah pabrik di Yangjiang, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 10 Juni 2025. (Xinhua/Lu Hanxin)
Seorang pekerja meletakkan pisau setengah jadi ke dalam mesin pengamplasan otomatis di sebuah pabrik di Yangjiang, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 11 Juni 2025. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)
Mesin laser memotong bentuk bilah pada pelat baja di sebuah pabrik di Yangjiang, Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan, 10 Juni 2025. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)
Sebuah pisau yang sudah jadi diuji ketahanannya di laboratorium perusahaan pisau di Yangjiang, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 11 Juni 2025. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)
Lengan robot memindahkan komponen pemotong kuku ke sistem konveyor di sebuah pabrik di Yangjiang, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 11 Juni 2025. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)
Foto yang diambil pada tanggal 11 Juni 2025 ini menunjukkan pelat baja berbentuk bilah pada unit perlakuan panas otomatis di sebuah pabrik di Yangjiang, Provinsi Guangdong, China selatan. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.