Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung menyebutkan ajang lari LPS Monas Half Marathon (MHM) menciptakan atmosfer kompetisi yang terukur dan fokus bagi atlet nasional.

"PB PASI melihat pentingnya format yang fokus, jelas targetnya, dan menantang seperti ini agar para atlet tetap termotivasi di tengah banyaknya lomba yang sifatnya lebih rekreatif atau komersial," kata Tigor Tanjung pada konferensi jelang LPS MHM 2025 dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, inovasi Program Break the Limit dalam LPS MHM 2025 merupakan contoh bagaimana ajang lari bukan hanha menjadi selebrasi massal tetapi ruang serius untuk mendorong dan mengukur performa atlet nasional.

Ajang tersebut, kata dia, tidak hanya memberi ruang bagi atlet elite, tetapi juga mendorong partisipasi komunitas dan publik.

"Ini menciptakan sebuah ekosistem yang saling menguatkan dari hulu ke hilir," katanya.

Tigor mengatakan, dengan konsistensi menciptakan atmosfer kompetisi seperti itu LPS MHM bisa menjadi salah satu pilar penting dalam menciptakan budaya lari yang kuat di Indonesia, sekaligus menjadi wadah regenerasi atlet yang terstruktur.

LPS MHM 2025 yang akan digelar di Jakarta pada 15 Juni mendatang mengusung tema "Time To Rise" sebagai simbol kebangkitan Jakarta dan masyarakat.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan, memasuki tahun ketiga ini LPS MHM terus menunjukkan perkembangan yang luar biasa, terutama dengan adanya format baru, antara lain dengan peserta yang tidak terbatas klub lari.

Ia menyebutkan, jumlah peserta yang akan ikut juga meningkat menjadi 6.000 pelari untuk kategori half marathon dan 1.500 pelari untuk run the city.

Ia menjelaskan, hal yang paling spesial pada ajang kali ini yaitu hadirnya rute baru yang tetap melewati ikon-ikon Jakarta, tapi dengan nuansa yang benar-benar segar bagi para pelari.

Purbaya menambahkan, LPS MHM tidak semata jadi ajang olahraga namun juga menggerakkan pariwisata dan UMKM lokal dengan kehadiran ribuan peserta dan penonton dari luar kota dan luar negeri.

"Bahkan tahun ini kami melibatkan langsung pelaku UMKM makanan di area race day dan run the city, agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat," katanya.

Ia menambahkan, LPS MHM kali ini diikuti oleh pelari dari 23 negara sehingga juga berdampak bagus untuk sektor pariwisata.

Baca juga: Digiland Run 2025 siap digelar dengan label atletik internasional

Baca juga: Running Summit 2025 jadi momentum pencarian bibit pelari muda

Baca juga: Maybank Marathon 2025 kembali digelar di Bali

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.