Pengendalian kuantitas penduduk, pembangunan keluarga, penataan persebaran dan pengerahan mobilitas penduduk dan integrasi data kependudukan

Manado (ANTARA) - Wamendukbangga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka berharap indikator-indikator kependudukan dimasukkan dalam dokumen rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

"Nah ini tentu saja sekarang kita hadir dalam sebuah forum yang sangat penting, forum ini sangat strategis karena bertepatan juga dengan waktu tengah dilakukannya pembahasan tentang RPJMD," katanya di Manado. Jumat.

Kemendukbangga/BKKBN, kata dia, berusaha untuk menyusun peta jalan pembangunan kependudukan agar masing-masing pemerintah daerah dapat menterjemahkan menjadi rencana-rencana aksi yang konkret.

Peta jalan pembangunan kependudukan yang memuat 30 indikator berisi lima sasaran strategis yaitu pengendalian kualitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk.

Baca juga: Indonesia hadapi tantangan serius dalam pengendalian penduduk

Berikutnya, pengendalian kuantitas penduduk, pembangunan keluarga, penataan persebaran dan pengerahan mobilitas penduduk dan integrasi data kependudukan.

"Indikator-indikator tersebut kami harapkan juga dapat terintegrasi dalam RPJMD dan rencana kerja pemerintah daerah atau RKPD," sebutnya

Wamen mengatakan, masing-masing daerah memiliki kondisi dan situasi kependudukan yang berbeda-beda sehingga menyelaraskan kebijakan dengan kondisi demografi menjadi sangat penting dilakukan

"Kita harus melihat bagaimana kondisi demografi lokal dari masing masing daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota serta bagaimana kita bisa menempatkan kependudukan menjadi prioritas pembangunan daerah agar nantinya peningkatan kualitas penduduk dan peningkatan kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas dapat benar-benar terealisasi," katanya.

Baca juga: Pemkab Mabar lakukan berbagai upaya turunkan angka stunting

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.