Jakarta (ANTARA) - Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) menjalin kerja sama dengan Fakultas Farmasi Militer Universitas Pertahanan (Unhan) dalam upaya memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

CEO Etana Nathan Tirtana dalam keterangan di Jakarta, Jumat mengharapkan kerja sama tersebut dapat menjadi tonggak awal dari kolaborasi jangka panjang yang berdampak nyata dalam pembangunan sektor kesehatan nasional, sekaligus menjadi bagian dari kontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045.

Adapun, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Nathan Tirtana dan Dekan Fakultas Farmasi Militer Unhan Prof. Yahdiana Harahap di Gedung Etana, Jakarta, Kamis (12/6).

"Dalam kerja sama ini, kami ingin berkontribusi secara aktif mendukung pengembangan pendidikan terutama melalui penelitian inovatif di bidang farmasi dan bioteknologi serta pengabdian kepada masyarakat yang merupakan fondasi penting untuk mencetak sumber daya manusia unggul," ujar Nathan.

Baca juga: Etana peroleh PPUK dan NIE untuk dua produk dukung kemandirian farmasi

Ia mengatakan kolaborasi dengan institusi pendidikan seperti Unhan merupakan langkah strategis untuk memperkuat kapasitas bangsa dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan, sekaligus membangun resiliensi sistem kesehatan nasional secara berkelanjutan.

"Kami percaya bahwa sinergi antara dunia industri dan institusi pendidikan akan memperkuat ketahanan kesehatan nasional serta mempercepat kemandirian industri farmasi dan vaksin di Indonesia," ucap Nathan.

Melalui kerja sama itu, Etana berkomitmen sebagai perusahaan yang tidak hanya fokus pada pengembangan produk, tetapi juga aktif berperan dalam menciptakan ekosistem kesehatan yang berkelanjutan di Indonesia.

Baca juga: Etana hadirkan dua produk terapi kanker inovatif di Indonesia

Diketahui, Etana merupakan perusahaan biofarmasi lokal yang berkomitmen menghadirkan solusi kesehatan inovatif dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang terapi kanker dan penyakit kritis lainnya.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.