Dia meyakini, aset mahal yang dimiliki anak dari keluarga menengah ke bawah seperti dirinya adalah 'cita-cita' dan 'kemauan keras'.

Jakarta (ANTARA) - Suaranya begitu lantang ketika berbicara. Matanya pun terpasang tajam dan jarang berkedip, melambangkan semangat yang membara kala bercerita. Setiap kalimatnya dibubuhi gestur badan nan energik tapi tidak beraturan.

Tidak jarang dia berhenti sejenak, mengambil nafas lalu melanjutkan cerita yang begitu panjang. Benar-benar melambangkan anak muda yang penuh semangat.

Begitulah Rolando Gultom (28) kala ditemui Antara, Kamis (5/6) untuk bercerita mengenai pengalamannya.

Rolando Gultom merupakan salah satu putra tanah air yang tergabung dalam kelompok mahasiswa S2 Universitas Indonesia (UI) peraih juara 2 lomba National University of Singapore MBA Healthcare Case Competition 2025 yang diselenggarakan Mei 2025 lalu.

Lomba ini adalah jenis perlombaan di mana setiap kandidat diminta memecahkan permasalahan di bidang bisnis mengenai suatu produk dalam waktu singkat. Pemecahan masalah ini membutuhkan daya analisis yang tinggi agar solusi yang ditawarkan tepat sasaran dan relevan untuk dipakai.

Rolando dan teman-temannya yang mengenakan almamater UI harus bersaing dengan wakil dari beberapa universitas top dunia dalam perlombaan tersebut seperti Harvard University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan National University of Singapore selaku tuan rumah.

Perjalanan Rolando mengikuti lomba bermula ketika dia mendapatkan informasi tentang kompetisi tersebut dari grup Whats Up mahasisawa S2 pada bulan Mei 2025 lalu. Informasi tersebut datang dari pihak UI sendiri.

Seketika, darah Rolando mulai mendidih kala menerima informasi tersebut. Jiwa kompetitifnya terpacu sehingga komitmen untuk mengikuti lomba pun menguat. Rolando memang sudah akrab dengan kompetisi.

Baca juga: Tiga mahasiswa UI raih juara kompetisi SMARTAX

Halaman berikut: Gemar mengikuti lomba sejak SD

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.