Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta menyelamatkan aset negara seluas lebih dari 17.000 meter persegi (m2) serta sejumlah bangunan dari penguasaan dan penggunaan tanpa hak oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Sabtu, mengatakan, upaya ini dilakukan secara bertahap selama periode Januari hingga Mei 2025 di berbagai wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta.
"Selama lima bulan pertama tahun ini, kami telah mengamankan tanah seluas 17.094,75 m² dan bangunan seluas 7.031,99 m², dengan total nilai aset mencapai lebih dari Rp105 miliar," kata dia.
Kegiatan penyelamatan aset dilakukan di 11 titik lokasi yang tersebar di sejumlah kota/kabupaten dalam wilayah kerja Daop 1 Jakarta, seperti Serang, Bogor, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Tangerang, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.
Baca juga: Tarif kereta dari Jakarta dibanderol mulai Rp100 ribuan pada Juni-Juli
Adapun pada Januari, penyelamatan aset dilakukan di tiga titik lokasi meliputi tanah seluas 3.212 m² dan bangunan seluas 486,5 m² dengan total nilai aset Rp16.092.784.000,-.
Lalu, pada Februari di satu titik, meliputi tanah seluas 5.465 m² dan bangunan 1.172,79 m², dengan nilai aset Rp7.011.359.640,-.
Kemudian, pada Maret di satu titik, yakni tanah seluas 702 m² dengan nilai aset Rp5.233.410.000,-.
Selanjutnya pada April di dua titik meliputi tanah seluas 710 m² dan bangunan 105 m2 dengan nilai aset Rp10.466.820.000,-.
Baca juga: KAI beri diskon 30 persen tiket kereta pada bulan ini
Sementara pada Mei di empat titik termasuk tanah seluas 7.639 m² dan bangunan 5.428 m² dengan nilai aset Rp70.812.835.000,-.
BUMN bidang transportasi publik tersebut akan terus melanjutkan program penyelamatan aset secara berkelanjutan agar tidak ada lagi aset milik negara yang dikuasai secara ilegal.
"Ini juga bagian dari komitmen kami dalam mendukung transformasi dan optimalisasi aset BUMN," kata Ixfan.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.