Kondisi gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi 15 hingga 17 Juni 2025. Kondisi tersebut harus diwaspadai, terutama nelayan yang menggunakan perahu
Medan (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah perairan di Sumatera Utara (Sumut) masih berpotensi diterjang gelombang tinggi yang dapat mencapai 2,5 meter.
"Kondisi gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi 15 hingga 17 Juni 2025. Kondisi tersebut harus diwaspadai, terutama nelayan yang menggunakan perahu," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Dasmian Sulviani di Medan, Sabtu.
Ia mengatakan kondisi gelombang tinggi tersebut dapat terjadi di Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Nias, dan perairan barat Kepulauan Batu.
Siklus Tropis Wutip 17,2 derajat Lintang Utara (LU)-110,3 derajat Bujur Timur (BT) di Laut China Selatan memacu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di sejumlah perairan di Indonesia, termasuk perairan di Sumatera Utara.
Baca juga: BMKG: Siklus Tropis Wutip picu terjadi gelombang tinggi
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian Selatan angin umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar antara 8-25 Knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Samudera Hindia selatan Banten, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terkait kondisi tersebut, kata dia, diingatkan kepada masyarakat jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang laut mencapai 1,25 meter, maka hal itu berisiko terhadap pelayaran yang menggunakan perahu nelayan.
Sementara jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan gelombang tinggi mencapai 1,5 meter memiliki risiko terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang.
Baca juga: BMKG: Waspadai pasang laut 2,8 meter di perairan Kaltim hingga 15 Juni
Baca juga: BMKG: Waspada potensi banjir rob di pesisir NTT pada 13-14 Juni 2025
Pewarta: Juraidi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.