PCO: RSUD Baubau layak jadi hub kesehatan kawasan tenggara RI

Partisipasi dan semangat masyarakat untuk memeriksakan kesehatan, menyehatkan diri itu sangat tinggi. Itu potensinya, modal utama yang sangat berharga

Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), berpeluang besar menjadi pusat layanan kesehatan atau hub bagi wilayah kepulauan di sekitarnya seperti Buton, Muna, hingga Wakatobi, kata pejabat Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).

Penilaian itu disampaikan Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor PCO Isra Ramli dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, usai meninjau pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Baubau pada Jumat (13/6).

“Partisipasi dan semangat masyarakat untuk memeriksakan kesehatan, menyehatkan diri itu sangat tinggi. Itu potensinya, modal utama yang sangat berharga,” kata Isra saat mengunjungi Puskesmas Wajo, Wolio, dan RSUD Baubau bersama Wali Kota Yusran Fahim.

RSUD Baubau saat ini merupakan rumah sakit rujukan regional, melayani lebih banyak pasien dari luar kota. Dari total 9.903 pasien rawat inap pada tahun 2024, hanya 33,49 persen berasal dari Kota Baubau, sisanya 66,51 persen berasal dari kabupaten sekitar.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau Lukman menyebutkan tren kunjungan dari luar daerah terus meningkat, terutama pasca-pemekaran wilayah di Kepulauan Buton dan Muna.

“Setidaknya 70 berbanding 30 persen, 70 dari masyarakat luar Kota Baubau,” ujar Lukman.

Direktur RSUD Baubau Sadly Salman menambahkan rumah sakit tipe C ini telah menjadi pengampu layanan unggulan Kanker, Jantung,Stroke, Uronefrologi (KJSU), serta kesehatan ibu dan anak untuk kawasan tersebut.

Namun ia mengakui masih ada kendala seperti keterbatasan SDM spesialis dan dukungan layanan BPJS Kesehatan untuk penyakit jantung.

Menanggapi hal ini, Isra mengatakan pemerintah pusat akan mencatat kebutuhan tersebut dan mempertimbangkan peningkatan status RSUD Baubau menjadi rumah sakit tipe B agar dapat memberikan pelayanan lebih komprehensif bagi masyarakat.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.