Produktivitasnya luar biasa, sembilan ton per hektare, di atas rata rata nasional, dan ini bentuk kerja sama luar biasa karena Presiden sudah mengarahkan kita agar bisa swasembada pangan.

Bantul (ANTARA) - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Yudi Sastro bersama Bupati Bantul Abdul Halim Muslih melakukan panen raya jagung di areal bukan lahan pertanian produktif wilayah Pedukuhan Klaras, Kelurahan Canden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Hari ini kita panen jagung, ini kerja sama Kementan, Polri kemudian Pemkab Bantul, ini luar biasa, karena tadinya lahan bukan lahan pertanian produktif kemudian disulap dan kemudian ditanami jagung, dan hasilnya luar biasa," kata Dirjen Tanaman Pangan Yudi Sastro sesuai panen jagung, di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, total ada lahan seluas tiga hektare tanaman jagung yang dipanen pada saat ini, lahan tersebut sebelumnya tidak pernah ditanami tanaman karena kurang subur dan kemudian diolah bersama menjadi lahan produktif.

"Produktivitasnya luar biasa, sembilan ton per hektare, di atas rata rata nasional, dan ini bentuk kerja sama yang luar biasa karena Presiden sudah mengarahkan kita agar bisa swasembada pangan," katanya pula.

Dia mengatakan, bahkan arahan Presiden Prabowo Subianto ada empat komoditas pangan yang harus bisa swasembada pada tahun ini, yaitu selain jagung, juga beras, gula, dan garam.

"Dan saya kira beras, gula, dan jagung Insya Allah tahun ini sudah terlihat, dan kita akan ke arah sana Insya Allah swasembada," katanya.

Menurut dia, penanaman jagung pada lahan tidak produktif di Bantul ini menjadi bagian kecil dari program pemerintah bersama Polri dengan target tanaman jagung seluas satu juta hektare di seluruh wilayah Indonesia.

"Dari luas tanam jagung secara keseluruhan kita dari Oktober 2024 sampai Mei 2025 itu sudah setara target satu tahun tanam, jadi tanaman jagung kita akan naik dua kali lipat, termasuk luas panen, sehingga mudah-mudahan produksi juga meningkat signifikan," katanya pula.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan Pemerintah Kabupaten Bantul bersinergi dengan Kementan, Polri, dan dengan TNI untuk memastikan bahwa langkah yang dilakukan bersama dalam mewujudkan swasembada pangan itu sudah benar.

"Ini bagian dari upaya kita menuju swasembada pangan, dan di Kabupaten Bantul sendiri sudah terjadi surplus beras, dan mudah-mudahan hasil pertanian jagung ini juga akan terus meningkat produksinya," katanya lagi.

Baca juga: Laporan dari Mentan, Prabowo sebut RI tak lagi impor jagung pada 2026

Baca juga: Prabowo: Ketahanan pangan tetap prioritas dalam 2-3 tahun ke depan

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.