Jakarta (ANTARA) - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya membidik potensi santri dayah (pesantren) menjadi motor penggerak ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal daerah di Provinsi Aceh.

Santri dayah di Aceh dinilai unik, mereka tidak hanya menjalankan fungsi pendidikan agama, tetapi juga mengembangkan keterampilan kreatif seperti menjahit, teknologi digital, dan berbagai usaha.

"Santri tidak semuanya mengajar di pesantren, mereka akan terjun ke masyarakat. Jadi, dengan modal agama yang kuat, mereka juga bisa hadir di masyarakat dengan penguasaan teknologi dan mencari nafkah di industri kreatif," ujar Riefky dalam siaran pers Kementerian Kreatif, Sabtu.

Saat menerima kunjungan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) di Jakarta, Jumat (13/6), Riefky membeberkan langkah strategis kementerian dengan peluncuran program andalan "Santri Kreatif" di Pesantren MUDI, Bireuen.

Melalui program "Santri Kreatif", Kementerian Ekonomi Kreatif merancang pemberdayaan santri lewat berbagai pendekatan inovatif.

Baca juga: Teuku Riefky harap pesantren jadi pusat pelatihan kreator digital dan voice over

Riefky menyatakan Kementerian Ekonomi Kreatif siap menggandeng pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan pesantren untuk program-program berdampak langsung.

"Kami percaya bahwa ekonomi kreatif adalah jalan baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional, dan itu dimulai dari daerah. Aceh punya potensi luar biasa dari santri, mereka bisa jadi aktor penting ekosistem kreatif nasional," kata Riefky menegaskan.

Pada kesempatan itu, Komisi VII DPRA yang membidangi pendidikan dan ekonomi kreatif, menjelaskan peran mereka sebagai mitra Pemerintah Provinsi Aceh, termasuk dengan Dinas Pendidikan Dayah.

"Kami datang membuka ruang kerja sama lebih luas dengan Kementerian Ekonomi Kreatif. Ini bukti keseriusan kami membangun potensi ekonomi santri," kata Sekretaris Komisi VII DPRA Yahdi Hasan.

Wakil Ketua Komisi VII DPRA, Romi Syah Putra, berharap ada dukungan anggaran spesifik dari APBN untuk ekonomi santri.

Ia menekankan perlunya kolaborasi langsung antara Dayah dan Kementerian Ekonomi Kreatif agar program lebih terarah.

"Kami sangat berharap dukungan konkret dari Kementerian Ekonomi Kreatif untuk mempercepat perkembangan sektor ekonomi kreatif di Aceh. Kami ingin menghidupkan industri kreatif teman-teman santri," kata Romi pula.

Baca juga: Menekraf Riefky Harsya luncurkan program kreasi di dayah Mudi Mesra Samalanga

Baca juga: Menteri Ekraf dorong pemda bentuk dinas ekonomi kreatif

Baca juga: Kemenekraf permudah akses pendanaan dan pelatihan bagi pelaku ekraf

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.