Jakarta (ANTARA) - Yayasan Belantara Budaya Indonesia menyelenggarakan sebuah pagelaran busana (fashion show) bertajuk “Swarna Biru” di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu, dengan menghadirkan 498 wanita mulai dari dewasa, remaja, hingga anak-anak, dan difabel dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-498 DKI Jakarta.

“Acara hari ini untuk menunjukkan bahwa wanita dan wastra Indonesia itu indah sekali, dan kita mengajak generasi muda hingga anak-anak kecil, untuk sama-sama mencinta warisan budaya, ada batik, kebaya, tenun, ikat, dan lain-lain,” ujar Pendiri Belantara Budaya Indonesia, Diah Kusumawardani Wijayanti.

“Swarna Biru” dapat dimaknai sebagai “Emas Biru”, yakni sebuah simbol keindahan, kemewahan, dan kebanggaan juga kemegahan dalam balutan warna biru.

Selain itu, Diah mengungkap konsep nuansa warna ini terinspirasi dari lautan, di mana Belantara Budaya Indonesia akan mengunjungi beberapa negara di tahun ini, berkeliling dunia untuk "go internasional" mengenalkan wastra Indonesia, sekaligus memperingati ulang tahun ke-12 Belantara Budaya Indonesia.

Baca juga: Desainer Nina M. Nata padukan abaya dan songket di Fashion Show Riyadh

"Memang target kami di tahun 2012 sudah melambungkan diri, melebarkan sayap ke benua-benua di dunia. Kemarin kita sudah tampil di India dan Jerman. Ke depan juga ada beberapa negara yang akan kami kunjungi, bekerja sama resmi dengan KBRI, yang terdekat itu ada Turki, lalu masih ada dua lagi belum aku bisa disebutkan," kata dia.

"Konsentrasi kita menyebarkan semangat pelestarian wastra Indonesia dan mengenalkan budaya Indonesia ke penjuru dunia," Diah menambahkan.

Anak berkebutuhan khusus menjadi model wastra Indonesia pada pagelaran busana bertajuk “Swarna Biru” yang diselenggarakan Belantara Budaya Indonesia pada Sabtu (14/6/2025) , di Museum Nasional, Jakarta. (ANTARA/Pamela Sakina)

Adapun “Swarna Biru” merupakan gelaran busana kolosal 498 perempuan yang mengenakan ragam wastra Indonesia berwarna biru, menampilkan keindahan wastra Nusantara seperti kebaya, batik, tenun, ikat, dan songket dalam balutan gaya kontemporer dan tradisional.

Jumlah peserta sebanyak 498 perempuan tersebut dipilih sebagai simbol perayaan usia ke-498 Jakarta, sekaligus sebagai bentuk penghormatan terhadap kebaya yang kini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO.

Tak hanya itu, pagelaran ini juga berhasil memecahkan Rekor MURI sebagai pagelaran busana wastra berwarna biru dengan jumlah peserta terbanyak yang dilakukan secara kolosal serta akan menampilkan pertunjukan tari betawi yang menjadi bagian dari perjalanan Belantara Budaya selama 12 tahun terakhir, dan juga menyambut perayaan HUT Jakarta.

"Ratusan peserta ini beragam, dari komunitas-komunitas, dari desainer, dan juga orang umum yang kita buka pendaftarannya di sosial media, yang terpilih ini mereka yang memang ingin tampil dan bangga dengan baju budaya Indonesia, dan senang sekali ada ribuan yang mendaftar, dan kita harus kurasi hingga mendapatkan 498 terbaik," jelas Diah.

Adapun perancang busana lokal yang hadir mewarnai panggung fashion show yaitu Oleander by Ribie, Tialoris by Tiara, Ellylle, Kebaya Kembang by Ibu Broto, Shamara, Arsita Craft by Arsita Resmisari, KAIN by Dave Tjoa, Dhara Clothing, Kipas Sae, dan Kala Seni.

Melalui keterlibatan aktif masyarakat, komunitas budaya, dan pelaku UMKM lokal, "Swarna Biru" diharapkan menjadi momentum penting dalam merayakan ulang tahun Jakarta sekaligus kontribusi nyata dalam memperkuat fondasi budaya dan ekonomi kreatif Indonesia sebagai langkah nyata merawat identitas bangsa di tengah arus zaman.

Baca juga: Koleksi busana dari wastra Karo ditampilkan di IFW 2025

Baca juga: Pameran wastra di Museum Tekstil angkat keindahan akulturasi budaya

Baca juga: Kemenperin sebut industri wastra RI semakin diminati konsumen global

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.